Liputan6.com, Hanoi - Pengunduran diri Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc (69) memicu sejumlah tanya, tentu yang utama adalah siapa yang akan menggantikannya. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Sekjen Partai Komunis Vietnam sekaligus politikus terkuat di negara itu Nguyen Phu Trong dapat menggabungkan jabatannya sekarang dengan kursi presiden yang kosong.
Langkah tersebut mungkin saja bersifat sementara, namun tetap saja dinilai mengarah pada meningkatnya otoritarianisme. Kemungkinan lainnya adalah anggota Politbiro yang akan dipromosikan untuk menggantikan Nguyen Xuan Phuc. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga
Nguyen Xuan Phuc sempat menduduki kursi perdana menteri periode 2016-2021 sebelum akhirnya dipilih sebagai presiden, satu dari empat pilar kepemimpinan Vietnam.
Advertisement
Gerakan Antikorupsi
Sekjen Partai Komunis adalah yang paling kuat dari empat pilar kepemimpinan Vietnam, meski presiden juga memegang kekuasaan signifikan. Dua pilar lainnya adalah perdana menteri dan ketua majelis nasional.
Pengunduran diri Nguyen Xuan Phuc terjadi di tengah gencarnya gerakan antikorupsi yang dipimpin Nguyen Phu Trong.
Partai Komunis Vietnam melaporkan bahwa pada tahun 2022 saja terdapat 539 anggota partai yang diadili atau didisiplinkan karena korupsi dan kesalahan yang disengaja, termasuk menteri, sejumlah pejabat tinggi, dan diplomat.
Polisi dilaporkan tengah menyelidiki 453 kasus korupsi, meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya, di negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia.
Advertisement
2 Wakil Perdana Menteri Dipecat
Pengunduran diri Nguyen Xuan Phuc terjadi setelah pemecatan dua wakil perdana menteri.
Sementara itu, Majelis Nasional menggelar pertemuan luar biasa pada Rabu untuk mengesahkan pengunduran diri Nguyen Xuan Phuc.
Partai Komunis Vietnam sendiri memuji kepemimpinan Nguyen Xuan Phuc, namun mengatakan dia bertanggung jawab secara politik atas pelanggaran dan kesalahan banyak pejabat di bawahnya.
"Karena dia sangat menyadari tanggung jawabnya kepada partai dan rakyat, Phuc mengajukan permintaan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan pensiun," sebut pernyataan partai.