Liputan6.com, New Delhi - India telah menyetujui vaksin COVID-19 hirup pertamanya.
Dibuat oleh Bharat Biotech, vaksin iNCOVACC diberikan dalam bentuk tetes dan merangsang respon imun pada jaringan yang melapisi rongga hidung.
Baca Juga
Dilansir Channel News Asia, Sabtu (28/1/2023), para ilmuwan mengatakan bahwa vaksin hidung dapat menawarkan kekebalan tambahan di lapisan hidung dan saluran udara bagian atas, tempat Covid biasanya masuk ke dalam tubuh.
Advertisement
Pada bulan November, regulator obat India menyetujui penggunaan iNCOVACC sebagai dosis penguat heterolog - penguat untuk orang yang sebelumnya menerima dua dosis Covishied atau Covaxin, dua vaksin utama India - dalam situasi darurat di antara orang dewasa.Â
Pada bulan Desember, vaksin itu disetujui oleh regulator obat sebagai vaksin utama dan sebagai suntikan penguat berikutnya pada orang dewasa.
Vaksin tersebut akan menelan biaya 800 rupee (Rp147 ribu) per dosis di rumah sakit swasta dan 325 rupee per dosis di rumah sakit pemerintah dan dapat dipesan di platform online pemerintah. Dua dosis harus diminum dengan jarak 28 hari.
Sebelum India, pada September 2022, China telah menyetujui vaksin Covid inhalasi, yang diberikan dalam bentuk atau semprotan. Sementara tim peneliti di Inggris dan AS juga telah menyelidiki vaksin semprotan hidung.
Kelebihan Vaksin Hirup
iNCOVACC menggunakan adenovirus sebagai pembawa kode genetik yang mengajarkan tubuh cara melawan infeksi.Â
Adenovirus yang digunakan dalam vaksin adalah transporter tidak berbahaya yang telah dimodifikasi sehingga tidak dapat bereplikasi atau menyebabkan infeksi.
Dr Krishna Ella, ketua Bharat Biotech, mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa vaksin itu "mudah dikirim" karena tidak memerlukan jarum suntik, dan menghasilkan respons kekebalan yang lebih luas dibandingkan dengan vaksin Covid yang dapat disuntikkan.
Advertisement
Tingkat Vaksinasi di India
India telah memberikan lebih dari dua miliar suntikan Covid sejauh ini.Â
Lebih dari 70% populasi India telah menerima setidaknya dua dosis, menurut kementerian kesehatan federal.
Pada Januari 2022, India mulai memberikan booster kepada pekerja kesehatan dan garis depan, serta mereka yang berusia di atas 60 tahun dengan penyakit penyerta. Itu kemudian diperluas ke semua orang dewasa. Namun, laju dosis booster yang diberikan lambat.