Menlu China: Menindas Kami Tidak Membuat AS Hebat

China dan AS berselisih nyaris di seluruh isu, mulai dari perdagangan, Taiwan, Laut China Selatan hingga perang Ukraina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Mar 2023, 11:09 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 11:09 WIB
Menteri Luar Negeri China Qin Gang
Menteri Luar Negeri China Qin Gang. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Beijing - Menteri Luar Negeri Qin Gang (56) mengatakan, hubungan China dan Amerika Serikat (AS) telah "menyimpang secara serius". Dia memperingatkan potensi konflik.

"Pembendungan dan penindasan tidak akan membuat AS hebat. Itu tidak akan menghentikan peremajaan China," kata Qin Gang seperti dilansir BBC, Rabu (8/3/2023).

Qin, yang merupakan mantan duta besar China untuk AS, mengadakan konferensi pers pertamanya sebagai menteri luar negeri pada Selasa (7/3).

"AS menganggap China sebagai saingan utamanya dan tantangan geopolitik yang paling penting. Ini seperti kancing pertama yang salah," tutur Qin.

Menanggapi pertanyaan tentang apakah hubungan yang sehat antara China-AS masih mungkin terjadi mengingat perbedaan yang terus berkembang di antara kedua negara, Qin mengatakan, "AS menyerukan untuk membangun 'pagar', tetapi apa yang benar-benar diinginkannya adalah agar China tidak membalas dengan kata-kata atau tindakan ketika diprovokasi."

Menlu Qin merujuk pada komentar Presiden Joe Biden bulan lalu bahwa AS akan bersaing sepenuhnya dengan China tetapi tidak mencari konflik.

"Jika AS tidak mengerem dan terus mengaum di jalan yang salah, tidak ada pagar pembatas yang dapat menghentikan penggelinciran dan penggulingan dan itu pasti akan jatuh ke dalam konflik dan konfrontasi. Siapa yang akan menanggung malapetaka konsekuensinya?" tanya Qin.


Praduga Bersalah

Penampakan Balon Mata-Mata China Terbang di Langit Amerika Serikat
Sebuah balon mata-mata China terbang di Billings, Montana, Amerika Serikat, 1 Februari 2023. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken membatalkan lawatannya ke Beijing, yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Februari, setelah balon mata-mata China melintasi wilayah AS. (Larry Mayer/The Billings Gazette via AP)

Lebih lanjut, Qin juga mengatakan, krisis diplomatik yang disebabkan oleh insiden balon mata-mata sebetulnya dapat dihindari. Tetapi, AS memilih bertindak dengan "praduga bersalah".

Washington sebelumnya menggambarkan balon terbang yang dicurigai bagian dari upaya spionase China sebagai "pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan AS". Beijing sendiri mengakui benda itu milik mereka, tetapi bersikeras itu hanyalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja keluar jalur.

Hubungan AS-China memburuk selama pemerintahan Donald Trump, yang melancarkan perang dagang melawan China pada tahun 2018. Di luar urusan dagang, kedua negara adidaya itu tetap bentrok dalam berbagai isu, termasuk Taiwan, militerisasi China di Laut China Selatan, asal mula COVID-19, hingga perang Ukraina.

Pernyataan Qin mengikuti teguran langsung yang tidak biasa dari Presiden China Xi Jinping terhadap AS pada Senin.

Presiden Xi mengatakan bahwa negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS telah menerapkan pembendungan, pengepungan, dan penindasan menyeluruh terhadap China dan itu membawa "tantangan berat".


Soal Perang Ukraina

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Kondisi rumah-rumah yang hancur di Irpin, pinggiran Kiev, Ukraina, 30 April 2022. Beberapa hari lagi, invasi Rusia ke Ukraina tepat berusia satu tahun pada 24 Februari tahun ini. (AP Photo/Emilio Morenatti, File)

"Tangan tak terlihat", menurut Qin, telah mendorong krisis Ukraina. Tetapi, dia tidak menyebutkan nama negara atau individu manapun.

Dia menegaskan kembali bahwa China tidak memberikan senjata ke kedua sisi perang Rusia-Ukraina dan menyerukan pembicaraan damai untuk dilanjutkan.

Namun, Qin tergelitik bertanya, "Mengapa AS menuntut agar China menahan diri untuk tidak memasok senjata ke Rusia ketika AS menjual senjata ke Taiwan?"

"Krisis Ukraina telah mencapai titik kritis," katanya. "Entah gencatan senjata akan menghentikan perang, memulihkan perdamaian dan memulai penyelesaian politik, atau mengobarkan api, memperluas krisis dan menyeretnya ke jurang kehilangan kendali."

Qin diangkat sebagai menteri luar negeri China pada Desember 2022 dan merupakan salah satu orang termuda yang ditunjuk untuk jabatan ini dalam sejarah negara itu. Dia menggantikan Wang Yi, yang dipromosikan ke politbiro Partai Komunis pada bulan Oktober tahun lalu.

Sebagai seorang pembantu tepercaya Presiden China Xi Jinping, Qin dikenal sebagai diplomat yang berbicara keras.

Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya