Austria Bikin Skema Tukar Tato dengan Tiket Gratis Transportasi Umum Setahun, Tuai Kritik

Austria menghadirkan kesempatan menarik bagi penduduknya dengan menawarkan tiket transportasi umum gratis selama setahun dengan syarat membuat tato tertentu.

oleh Therresia Maria Magdalena Morais diperbarui 26 Agu 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi trem, transportasi umum di Austria.
Ilustrasi trem, transportasi umum di Austria. (Dok: Pixabay/AndyLeungHK)

Liputan6.com, Vienna - Pemerintah Austria mengeluarkan skema baru yang menuai kritik. Jadi warganya bisa mendapatkan hadiah tiket transportasi umum gratis selama setahun dengan syarat membuat sebuah tato.

Melansir dari situs UPI.com, Sabtu (26/8/2023), Austria telah mendirikan toko tato di Electric Love Festival di Salzburg dan Frequency Festival di St. Polten untuk memberikan kesempatan kepada penduduknya agar mendapatkan akses transportasi umum secara gratis ke mana saja di Austria selama setahun.

Untuk memenuhi syarat dalam mendapatkan tiket transportasi gratis selama satu tahun, mereka diharuskan untuk membuat tato bertuliskan "Klimaticket” yang merupakan nama dari kartu tahunan baru yang diluncurkan dengan tujuan yang serupa.

Klimaticket, yang artinya "tiket iklim," bertujuan untuk mengurangi ketergantungan dalam penggunaan kendaraan pribadi, sebuah langkah yang diharapkan akan membantu negara dan berkontribusi guna mencapai sasaran perubahan iklim sesuai dengan Perjanjian Paris.

Para pejabat kampanye menyatakan bahwa hingga saat ini telah ada enam orang yang menerima tawaran tersebut dan membuat tato Klimaticket sebagai imbalan untuk mendapat tiket gratis. Mereka juga mengatakan beberapa orang lainnya mendapatkan tato gratis bertema lingkungan yang beragam.

Penukaran Tato Sebagai Tiket Transportasi Gratis Menuai Banyak Kritik

Ilustrasi pembuatan tato.
Ilustrasi pembuatan tato. (Dok: Pixabay/ Maik Alexis)

Tawaran menukar tato sebagai tiket transportasi ini tentu saja menuai banyak kritik dari beberapa pihak di Austria.

Melansir dari situs Euronews.com, setelah adanya toko tato di Electric Love Festival di Salzburg enam minggu yang lalu, pengguna media sosial berbondong – bondong mengkritik kampanye tersebut karena dinilai akan mendorong perilaku yang tidak bertanggung jawab dari kalangan muda.

Leonore Gewessler, seorang anggota parlemen dari Green party dan juga menteri iklim Austria, mendapat kritik dari sebagian orang karena mempromosikan penawaran tato di Frequency Festival.

"Apakah ini tindakan yang patut dicontohkan? Memotivasi orang yang muda untuk membuat tato?" tanya seorang pengguna Instagram. Akun Klimaticket hanya menjawab dengan "Hal itu merupakan tanggung jawab pribadi.”

Para kritikus juga menuduh Gewessler memanfaatkan kulit orang muda untuk mengiklankan kebijakannya.

Melalui akun media sosialnya, Henrike Brandstotter, seorang anggota parlemen dari partai NEOS, menyampaikan bahwa memberikan uang kepada seseorang untuk memasang iklan di bawah kulit mereka mencerminkan tindakan yang mencoreng nilai kemanusiaan, terutama bila hal itu dilakukan oleh menteri pemerintah.

Sementara itu Gewessler menyatakan bahwa pembuatan tato hanya ditawarkan siang hari, ketika pengunjung festival cenderung lebih sedikit berada dalam pengaruh alkohol, dan para seniman tato wajib memastikan bahwa setiap penerima tato sudah berusia di atas 18 tahun.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya