AS Tunda Rencana Kirim Astronot ke Bulan hingga Tahun 2026

Misi Artemis, yang namanya diambil dari nama saudara perempuan Apollo dalam mitologi Yunani, secara resmi diumumkan pada tahun 2017.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Jan 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 18:35 WIB
Pakaian antariksa untuk astronaut di misi Artemis III ke Bulan dipamerkan NASA (Dok. NASA)
Pakaian antariksa untuk astronaut di misi Artemis III ke Bulan dipamerkan NASA (Dok. NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) menunda rencana kembalinya astronot ke permukaan bulan dari tahun 2025 hingga 2026, kata administrator NASA Bill Nelson Rabu (10/1/2024) di tengah tantangan teknis dan penundaan.

Misi Artemis, yang namanya diambil dari nama saudara perempuan Apollo dalam mitologi Yunani, secara resmi diumumkan pada tahun 2017 sebagai bagian dari rencana badan antariksa AS untuk berada di luar angkasa yang lokasinya terdekat dengan Bumi guna menerapkan pembelajaran untuk misi masa depan ke Mars.

Misi pertamanya, uji terbang tanpa awak ke dan kembali ke bulan yang disebut Artemis 1, berlangsung pada tahun 2022, setelah ditunda beberapa kali.

Artemis 2, yang melibatkan kru yang tidak mendarat di permukaan, telah ditunda mulai akhir tahun ini hingga September 2025, kata Nelson kepada wartawan.

Sementara Artemis 3, di mana wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama akan menginjakkan kaki di tanah bulan di kutub selatan bulan, akan berlangsung pada September 2026.

"Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan memberi tim Artemis lebih banyak waktu untuk mengatasi tantangan ini," kata Nelson.

NASA juga berencana membangun stasiun luar angkasa bulan, disebut Gateway, tempat pesawat ruang angkasa akan berlabuh pada misi selanjutnya.

Kendala Misi Artemis

Bermasalah, NASA Tunda Misi Peluncuran Roket Artemis 1 ke Bulan
Roket NASA untuk misi Artemis 1 berada pada Launch Pad 39B sebelum diluncurkan di Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 29 Agustus 2022. NASA menghadapi serangkaian kebocoran bahan bakar dan kesulitan mendinginkan mesin booster pada suhu yang tepat untuk peluncuran. (AP Photo/Chris O'Meara)

SpaceX milik Elon Musk telah memenangkan kontrak untuk sistem pendaratan Artemis 3 berdasarkan versi prototipe roket Starship, yang saat ini masih jauh dari siap. Kedua uji orbitalnya berakhir dengan ledakan.

Misi Artemis 1 sendiri mengungkapkan masalah teknis, seperti pelindung panas pada kapsul awak Orion terkikis secara tidak terduga, dan struktur tanah yang digunakan untuk meluncurkan roket SLS raksasa mengalami kerusakan lebih besar dari yang diperkirakan.

Pada Maret 2023, NASA telah setuju untuk membayar sekitar US$40 miliar kepada ratusan kontraktor yang mendukung Artemis, menurut temuan lembaga pengawas yang sama.

Wanita dan Pria Kulit Hitam Pertama Bergabung dalam Misi Artemis

Kru Artemis II NASA
Koch, Glover (belakang), Hansen, dan Wiseman (duduk) diresmikan di Johnson Space Center. (NASA)

Dalam misi Artemis 3, NASA memperkenalkan kedua orang tersebut sebagai bagian dari tim beranggotakan empat orang yang dijadwalkan meluncur paling cepat tahun depan, 2024 dalam perjalanan berawak lintas Bulan pertama dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun.

Christina Koch, perempuan pertama dalam misi Bulan NASA, seorang insinyur yang telah memegang rekor penerbangan luar angkasa terpanjang oleh wanita, ditunjuk sebagai spesialis misi. Sementara Victor Glover, seorang penerbang Angkatan Laut AS, terpilih menjadii pilot Artemis II.

Glover, yang merupakan bagian dari penerbangan berawak kedua dari kapsul SpaceX Crew Dragon, akan menjadi astronot keturunan Afrika-Amerika pertama yang dikirim dalam misi ke Bulan.

Menemani Koch dan Glover, dua anggota lainnya adalah Jeremy Hansen sebagai spesialis misi dan Reid Wiseman sebagai komandan misi Artemis II.

Hansen adalah warga Kanada pertama yang dipilih NASA untuk perjalanan ke Bulan, sedangkan Wiseman merupakan seorang veteran Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Kuartet Artemis II ini diperkenalkan pada konferensi pers yang disiarkan melalui televisi dari Johnson Space Center, pangkalan kontrol misi NASA.

Keberagaman dalam Eksplorasi NASA

Bermasalah, NASA Tunda Misi Peluncuran Roket Artemis 1 ke Bulan
Roket NASA untuk misi Artemis 1 bersiap saat matahari terbit di Launch Pad 39B, Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 29 Agustus 2022. NASA harus menunda misi Artemis 1 ke Bulan akibat masalah bahan bakar. (AP Photo/Brynn Anderson)

Melansir dari BBC, keempat anggota kru itu diketahui akan memulai periode pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri pada misi Bulan.

Pemilihan wanita dan orang kulit berwarna pertama ini menunjukkan bahwa NASA menepati janjinya untuk menghadirkan keragaman dalam setiap eksplorasinya. 

Semua misi berawak ke Bulan sebelumnya dilakukan oleh tim yang hanya beranggotakan orang berkulit putih.

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya