Liputan6.com, Phnom Penh - Partai Rakyat Kamboja yang sudah lama berkuasa meraih kemenangan telak dalam pemilihan senat negara tersebut. Hal tersebut dikonfirmasi Komite Pemilihan Nasional.
Komite Pemilihan Nasional pada Senin (26/2/2024) mulai merilis hasil pemilihan, setelah sebelumnya mengumumkan penghitungan sementara menunjukkan Partai Rakyat Kamboja memenangkan 55 dari 58 kursi yang diperebutkan pada Minggu (25/2). Senat mempunyai 62 anggota, dengan dua senator ditunjuk oleh Raja Norodom Sihamoni dan dua lainnya oleh Majelis Nasional, yang merupakan majelis rendah Parlemen.
Baca Juga
Pemungutan suara membuka jalan bagi Hun Sen (71), yang merupakan presiden partai berkuasa, untuk menjadi presiden senat. Dengan demikian, dia dapat tetap memegang posisi resmi di pemerintahan setelah mengundurkan diri tahun lalu usai menjabat selama 38 tahun sebagai perdana menteri.
Advertisement
Kini putra Hun Sen, Hun Manet, yang menjabat sebagai perdana menteri.
Tugas senat sebagian besar bersifat seremonial, dengan fokus pada ratifikasi langkah-langkah yang disahkan oleh Majelis Nasional. Namun, presiden senat menjabat sebagai kepala negara yang aktif ketika raja tidak hadir di negara tersebut.
Pemungutan suara senat dilakukan oleh 125 anggota Majelis Nasional dan 11.622 anggota dewan komune lokal. Partai Rakyat Kamboja sangat mendominasi di kedua institusi tersebut.
Partai ini mempunyai 120 kursi di Majelis Nasional, sementara partai royalis FUNCINPEC memegang lima kursi lainnya. Dalam dua pemilu terakhir, keputusan pengadilan yang kontroversial membuat partai oposisi paling populer tidak ikut serta dalam pemungutan suara.
Angka sementara untuk senat menunjukkan tiga kursi diperoleh dari koalisi partai oposisi yang menamakan dirinya Partai Khmer Will.
Hun Sen Menolak Pensiun
Juru bicara Partai Rakyat Kamboja Sok Eysan mengatakan hasil pemilihan senat lebih baik dari perkiraan awal partainya dan Hun Sen kemungkinan akan terpilih sebagai presiden senat baru pada April setelah Komite Pemilu Nasional mengeluarkan hasil akhir resmi.
Hun Sen adalah pemimpin terlama di Asia ketika dia mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan digantikan oleh putra sulungnya, yang sebelumnya menjabat sejumlah posisi strategis di militer. Hun Sen telah berulang kali mengatakan bahwa dia akan terus memainkan peran utama dalam mengarahkan politik Kamboja.
Advertisement
Respons Oposisi
Pekan lalu, putra bungsu Hun Sen, Hun Many (41 tahun), yang menjabat sebagai menteri layanan sipil, mendapat persetujuan dari anggota parlemen untuk menjabat sebagai wakil perdana menteri di pemerintahan kakaknya.
Sam Rainsy, mantan pemimpin oposisi yang populer namun telah lama diasingkan, menyatakan pada Minggu di halaman Facebook-nya bahwa kemenangan kecil sekalipun dari kekuatan oposisi dalam pemilihan senat merupakan tanda-tanda yang menggembirakan bagi demokrasi. Dia menuliskan bahwa kekuatan pro-demokrasi dapat menyatakan perolehan tiga kursi merupakan kemenangan dalam menghadapi kesulitan besar yang mereka alami termasuk ketakutan, dugaan ancaman, dan pembelian suara.