Liputan6.com, London - Seorang menteri mengatakan pada Rabu (20/3/2024) bahwa polisi diminta untuk menyelidiki tuduhan bahwa setidaknya satu pekerja mencoba untuk mengakses rekam medis rahasia Kate Middleton atau Putri Wales, saat ia menjalani perawatan di rumah sakit karena operasi perut.
Tindakan tersebut dilakukan setelah pemberitaan The Daily Mirror yang menyatakan bahwa setidaknya terdapat upaya untuk mengakses data pribadi Kate di The London Clinic, sebuah fasilitas kesehatan swasta.
Baca Juga
Kate, yang memiliki nama asli Catherine, adalah istri pewaris takhta Inggris Pangeran William. Ia dirawat selama dua minggu di klinik tersebut pada Januari.
Advertisement
Informasi kondisi Kate saat ini belum dirilis. Namun kantor Istana Kensington sebelumnya mengatakan bahwa penyakit tersebut tidak ada hubungannya dengan kanker dan sang putri berharap informasi medis pribadinya tetap dirahasiakan.
Menteri Kesehatan Maria Caulfield mengatakan aturan untuk mengakses informasi pasien "sangat, sangat jelas".Â
"Kecuali Anda merawat pasien tersebut, atau kecuali mereka telah memberi Anda izin, Anda tidak boleh melihat catatan pasien," katanya kepada radio LBC, seperti dilansir VOA Indonesia, Sabtu (23/3).
"Pemahaman saya, polisi telah diminta untuk menyelidikinya."
Pelanggaran Data
Sementara itu, pengawas perlindungan data Inggris mengatakan akan menyelidiki masalah tersebut.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami menerima laporan pelanggaran dan sedang menilai informasi yang diberikan," ujar juru bicara Kantor Komisaris Informasi (ICO) pada Selasa malam.
Kepala eksekutif The London Clinic menambahkan bahwa "semua langkah investigasi, peraturan, dan disipliner yang sesuai akan diambil" atas dugaan pelanggaran data.
Advertisement
Kate Jadi Sorotan
Kate menjadi pusat kontroversi baru-baru ini setelah dia mengaku mengedit potret resmi dirinya dan ketiga anaknya yang dirilis Istana Buckingham pada Hari Ibu.
Hal itu semakin memicu spekulasi online tentang kesehatan dan keberadaannya setelah dia tidak terlihat di acara publik sejak kebaktian di gereja pada Hari Natal.
Pihak Istana mengatakan pada Januari bahwa pemulihan Kate akan memerlukan waktu yang lama dan tidak akan kembali menjalankan tugas kerajaan sampai setidaknya April.
Namun, bukannya meredakan kekhawatiran mengenai kesehatannya, pengeditan gambar tersebut justru membuat spekulasi menjadi semakin berlebihan ketika media segera menarik gambar tersebut.
Kate meminta maaf, tetapi menghadapi kritik bahkan dari media yang biasanya mendukung.
Media Inggris mengatakan bahwa Kate masih belum bisa kembali menjalankan tugas publik hingga pertengahan April.Â