Rudal Rusia Langgar Wilayah Udara 39 Detik Picu Aktivasi Jet F-16, Polandia Tuntut Penjelasan

Polandia menuntut penjelasan dari Rusia setelah sebuah rudal memasuki wilayah udaranya saat menyerang Ukraina.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Mar 2024, 12:02 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2024, 12:02 WIB
Ilustrasi bendera Polandia (AFP)
Ilustrasi Polandia (AFP)

Liputan6.com, Kyiv - Rudal Rusia nyasar ke wilayah udara Polandia kembali terjadi.

Polandia kemudian menuntut penjelasan dari Rusia pada hari Minggu 24 Maret 2024, setelah salah satu rudalnya tersesat sebentar ke wilayah udara Polandia selama serangan rudal besar-besaran di Ukraina, yang mendorong anggota NATO untuk mengaktifkan jet tempur F-16.

Laporan Associated Press (AP) yang dikutip Senin (25/3/2024) menyebut ini adalah serangan rudal besar ketiga yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina dalam empat hari terakhir, dan serangan kedua yang menargetkan ibu kota, Kyiv.

Gubernur wilayah Lviv, Maksym Kozytskyi, mengatakan melalui platform Telegram bahwa infrastruktur penting terkena dampaknya, namun dia tidak merinci apa sebenarnya yang terkena dampaknya. Tidak ada kematian atau cedera yang dilaporkan.

Belakangan, pihak berwenang mengatakan bahwa tim penyelamat baru saja memadamkan api di fasilitas infrastruktur penting di wilayah Lviv, yang diserang dengan rudal dan drone pada malam dan pagi hari.

Kepala administrasi militer Kyiv, Serhiy Popko, mengatakan Rusia menggunakan rudal jelajah yang diluncurkan dari pembom strategis Tu-95MS. Peringatan udara di ibu kota berlangsung selama lebih dari dua jam ketika roket memasuki Kyiv secara berkelompok dari utara.

Dia mengatakan serangan itu diluncurkan dari Distrik Engels di wilayah Saratov Rusia.

Berdasarkan data awal, tidak ada korban jiwa atau kerusakan di ibu kota, kata Serhiy Popko.

 

Ada Pelanggaran Udara di Polandia 39 Detik, Jet F-16 Polandia dan NATO Dikerahkan

Ilustrasi bendera NATO
Ilustrasi bendera NATO (Wikipedia/Public Domain)

Armed Forces Operational Command of Poland (Komando Operasi Angkatan Bersenjata Polandia), anggota NATO, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada pelanggaran wilayah udara Polandia pada pukul 04:23 (0323 GMT) oleh salah satu rudal jelajah yang diluncurkan Rusia terhadap kota-kota di Ukraina barat.

Benda tersebut masuk di dekat Oserdow, sebuah desa di kawasan pertanian dekat perbatasan dengan Ukraina, dan berada di wilayah udara Polandia selama 39 detik, kata pernyataan itu. Belum jelas apakah Rusia bermaksud memasukkan rudal tersebut ke wilayah udara Polandia. Rudal jelajah mampu mengubah lintasannya untuk menghindari sistem pertahanan udara.

Menteri Pertahanan Polandia Władysław Kosiniak-Kamysz kemudian mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa rudal Rusia akan ditembak jatuh jika ada indikasi bahwa rudal tersebut mengarah ke sasaran di Polandia.

Kosiniak-Kamysz mengatakan bahwa pihak berwenang Polandia memantau serangan terhadap Ukraina dan melakukan kontak dengan rekan-rekan Ukraina. F-16 Polandia dan NATO diaktifkan sebagai bagian dari respons strategis.

Kosiniak-Kamysz juga mengatakan rudal tersebut menembus wilayah udara Polandia sekitar satu atau dua kilometer (setengah mil hingga sekitar satu mil) saat Rusia menargetkan wilayah sekitar Lviv di Ukraina barat.

"Karena serangan roket tadi malam ke Ukraina adalah salah satu yang paling intens sejak awal agresi Rusia, semua prosedur strategis diluncurkan tepat waktu dan objek tersebut dipantau hingga meninggalkan wilayah udara Polandia," kata Kosiniak-Kamysz.

 

Secara Diplomatik, Polandia Tuntut Penjelasan dari Rusia

Ilustrasi langit, awan
Ilustrasi wilayah udara Polandia. (Sumber: Pixabay)

Di bidang diplomatik, Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan bahwa mereka akan "menuntut penjelasan dari Federasi Rusia sehubungan dengan pelanggaran lain terhadap wilayah udara negara tersebut."

"Yang terpenting, kami menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghentikan serangan udara teroris terhadap penduduk dan wilayah Ukraina, mengakhiri perang, dan mengatasi masalah internal negara tersebut," bunyi pernyataan itu.

Andrzej Szejna, wakil menteri luar negeri Polandia, mengatakan kepada stasiun TVN24 bahwa kementerian luar negeri bermaksud memanggil duta besar Rusia untuk Polandia dan memberinya surat protes.

Henryk Zdyb, kepala desa Oserdow, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Gazeta Wyborcza bahwa dia melihat rudal tersebut dan mengatakan bahwa rudal tersebut mengeluarkan suara siulan.

“Saya melihat benda yang bergerak cepat di langit. Pesawat itu diterangi cahaya dan terbang cukup rendah di atas perbatasan dengan Ukraina,” katanya kepada surat kabar tersebut.

 

Telah Terjadi Sejumlah Intrusi ke Wilayah Udara Polandia

Ilustrasi langit, awan mendung
Ilustrasi wilayah udara Polandia. (Photo by Billy Berg on Unsplash)

Sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu, telah terjadi sejumlah intrusi ke wilayah udara Polandia, memicu kekhawatiran di Uni Eropa dan negara anggota NATO dan mengingatkan masyarakat akan betapa dekatnya perang ini.

"Kita harus menerima kenyataan bahwa perang sedang terjadi di dekat kita, dan kita adalah bagian dari konfrontasi antara Barat dan Rusia," tulis komentator Artur Bartkiewicz di surat kabar Rzeczpospolita, Minggu (25/3).

Pada tahun 2022, dua orang Polandia tewas dalam ledakan rudal. Para pejabat Barat menyalahkan kematian tersebut karena rudal pertahanan udara Ukraina yang tersesat, namun juga menuduh Rusia bersalah karena negara tersebut memulai perang, dengan rudal Ukraina diluncurkan untuk membela diri.

Pada Sabtu (24/3) malam, satu orang tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan rudal Ukraina terhadap Sevastopol di Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia, kata Gubernur kota Mikhail Razvozhaev melalui saluran Telegram.

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya