Kamboja Sebut Gelombang Panas Jadi Pemicu Ledakan Gudang Amunisi di Pangkalan Militernya

Ledakan yang sempat dilaporkan beberapa waktu menghancurkan seluruh truk amunisi dan meratakan bangunan di pangkalan militer Kamboja.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Mei 2024, 15:03 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2024, 15:03 WIB
Ilustrasi suhu udara panas (Istimewa)
Ilustrasi suhu udara panas (Istimewa)

Liputan6.com, Phnom Penh - Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan, gelombang panas yang melanda Asia Tenggara berperan dalam insiden meledaknya amunisi yang menewaskan 20 tentara di sebuah pangkalan militer.

Ledakan tersebut menghancurkan seluruh truk amunisi dan meratakan bangunan, dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (3/5/2024).

Tak hanya itu, ledakan juga melukai beberapa tentara dan satu anak di pedesaan provinsi Kampong Speu.

Kementerian pertahanan mengatakan, para penyelidik yakin gelombang panas berperan dalam ledakan senjata lama tersebut.

"Insiden ledakan amunisi pada 27 April 2024 merupakan masalah teknis karena senjatanya sudah tua, rusak, dan cuaca panas," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan masalah spesifiknya atau bagaimana panas mungkin berkontribusi terhadap ledakan tersebut.

Kementerian juga menolak anggapan bahwa ledakan itu dilakukan oleh tentara yang memberontak atau aksi terorisme.

Kecelakaan amunisi yang mematikan tidak jarang terjadi di Kamboja, yang dipenuhi dengan amunisi, ranjau, dan sisa persenjataan yang belum meledak dari konflik sipil selama beberapa dekade.

Insiden seperti ini diperparah dengan lemahnya standar keselamatan.

Seperti sebagian besar negara di Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Kamboja sedang berjuang menghadapi cuaca panas dalam beberapa pekan terakhir.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa suhu bisa mencapai 43 derajat Celcius di beberapa daerah, meskipun hujan diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang.

Indeks panas telah mencapai 50 derajat Celcius di berbagai wilayah di Filipina dan berdampak pada lebih dari 3,6 juta siswa karena sekolah ditutup karena panas.

Setidaknya 30 orang tewas akibat suhu yang melonjak sepanjang tahun ini di Thailand, menurut pemerintah Bangkok.

Di provinsi Dong Nai di Vietnam selatan, ratusan ribu ikan mati di waduk. Laporan penduduk setempat dan media menyalahkan gelombang panas sebagai penyebabnya.

Ledakan Amunisi di Pangkalan Militer Kamboja Bunuh 20 Tentara

Ilustrasi ledakan (pixabay)
Ilustrasi ledakan (pixabay)

Sebelumnya, ledakan amunisi dilaporkan terjadi di sebuah pangkalan militer di wilayah barat Kamboja. Perdana Menteri Hun Manet pada Sabtu (27/4), mengumumkan bahwa 20 tentara tewas dalam insiden tersebut.

Melalui akun Facebook miliknya seperti dikutip dari VOA Indonesia, PM Hun Manet menyatakan bahwa ledakan yang juga melukai beberapa tentara itu terjadi pada Sabtu sore di sebuah pangkalan militer di Provinsi Kampong Speu. Kendati demikian dia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

"Saya sangat terkejut menerima berita mengenai insiden ledakan amunisi," kata Hun Manet, sambil menyampaikan "bela sungkawa sedalam-dalamnya" kepada keluarga korban tewas.

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan bangunan satu lantai yang hancur diselimuti asap, dengan penduduk desa terdekat juga membagikan gambar-gambar jendela yang retak secara daring.

Dalam pernyataannya, PM Hun Manet mengungkapkan bahwa dia memerintahkan Menteri Pertahanan Nasional dan Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja untuk segera mengatur upacara pemakaman bagi para prajurit yang tewas.

Infografis Ledakan Gudang Amunisi di Indonesia, 1984 hingga 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ledakan Gudang Amunisi di Indonesia, 1984 hingga 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya