Putin Dikabarkan Akan Terbang ke Iran untuk Hadiri Pemakaman Raisi, Benarkah?

Dalam ungkapan dukacitanya, Putin menyebut Raisi sebagai sahabat sejati Rusia.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Mei 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 18:35 WIB
Evakuasi Jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Helikopter yang membawa Presiden Ebrahm Raisi dan delapan orang lainnya jatuh, wilayah tersebut sedang mengalami cuaca buruk. (Azin Haghighi, Moj News Agency via AP)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan melakukan perjalanan ke Iran untuk menghadiri upacara pemakaman mendiang Presiden Ebrahim Raisi.

"Putin akan melakukan perjalanan ke Iran dengan pengamanan ketat dan pengawalan 4 pesawat Sukhoi 35," demikian tulis Globe Eye News di platform X-nya pada Selasa (21/5/2024).

"Dia akan berpartisipasi dalam upacara pemakaman presiden Iran Raisi."

Lantas, benarkah Putin akan menghadiri pemakaman Presiden Raisi?

Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada hari Selasa mengonfirmasi bahwa delegasi Rusia tidak akan menghadiri upacara pemakaman Presiden Raisi.

"Sejauh yang saya tahu, tidak ada kehadiran internasional yang diharapkan (selama upacara pemakaman)," kata Peskov kepada wartawan ketika ditanya apakah Presiden Vladimir Putin atau pejabat negara Rusia lainnya akan hadir di pemakaman tersebut, seperti dilansir kantor berita TASS.

Kantor berita IRNA melaporkan pada hari sebelumnya bahwa upacara perpisahan Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian serta korban tewas kecelakaan helikopter lainnya sedang berlangsung, dengan diawali dari Kota Tabriz.

Setelah Tabriz, peti mati berisi jenazah para korban akan dikirim ke Teheran untuk dilakukan salat jenazah. Raisi akan dimakamkan di kampung halamannya di Mashhad.

Helikopter yang membawa Raisi jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, pada Minggu (19/5). Selain Menlu Amir-Abdollahian, sejumlah pejabat senior Iran juga berada di helikopter yang sama, yaitu Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati dan perwakilan pemimpin tertinggi di Provinsi Azerbaijan Timur Mohammad Ali Al-e Hashem.

Pada Senin (20/5), Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Republik Islam Iran Pir Hossein Kolivand mengonfirmasi seluruh penumpang dan kru helikopter tewas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Putin: Raisi Sahabat Sejati Rusia

Vladimir Putin
Dalam pidatonya, Putin berterima kasih kepada bangsa karena telah menunjukkan persatuan patriotik sambil mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pilot Rusia tewas menentang pawai kelompok milisi Wagner di Moskwa. (Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP)

Putin pada hari Senin telah menyampaikan belasungkawa atas kematian Raisi.

"Sayyid Ibrahim Raisi adalah politikus luar biasa yang seluruh hidupnya mengabdi pada negaranya," demikian pernyataan yang dipublikasikan di situs Kremlin, seperti dilansir The Moscow Time.

"Sebagai sahabat sejati Rusia, dia memberikan kontribusi pribadi yang sangat berharga bagi pengembangan hubungan bertetangga yang baik antara negara-negara kita, dan melakukan upaya besar untuk membawanya ke tingkat kemitraan strategis."

Sementara itu, Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam ucapan belasungkawanya mengatakan, "Kami akan selalu mengingat tokoh-tokoh politik luar biasa ini sebagai patriot sejati Republik Islam (Iran)."

 


Soal Penyebab Kecelakaan Helikopter, Iran: Sabar

Evakuasi Jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Cuaca buruk dan jarak pandang yang rendah mempersulit upaya penyelamatan di lokasi kejadian. (Azin Haghighi, Moj News Agency via AP)

Iran enggan berspekulasi terkait penyebab kecelakaan helikopter yang menimpa Presiden Raisi dan rombongan. Hal tersebut ditegaskan oleh Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali.

"Iran harus menyelesaikan penyelidikan atas jatuhnya helikopter yang membawa Presiden negara itu Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian untuk menarik kesimpulan mengenai penyebabnya," ujar Jalali kepada Soloviev Live TV seperti dikutip dari TASS.

Dia menambahkan, "Tentu saja, Republik Islam Iran dan kementerian serta lembaga terkait sudah memulai penyelidikan. Dan, tentu saja, mereka akan memiliki laporan yang jelas dan laporan ini akan diserahkan kepada pemimpin tertinggi dan juga kepada rakyat Iran."

"Hanya pada akhir penyelidikan kita dapat menentukan apakah kejadian tersebut disebabkan oleh cuaca buruk, apakah hanya kecelakaan atau hal lain. Saat ini kita harus bersabar," tutur Jalali.

"Tentu saja, masalah ini akan diselidiki sampai akhir. Dan pada waktunya kami akan mengambil keputusan yang diperlukan mengenai masalah ini."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya