Buru-buru mendarat karena ada pesawat lain yang akan mendarat, pesawat Boeing 737 malah tergelincir ke pinggir landasan Bandara Birmingham yang ditumbuhi rumput. Akibat insiden tersebut, 137 penumpangnya terlempar dari kursi.
Dilansir dari Daily Mail, Selasa (25/6/2013), ternyata kecepatan pesawat itu mencapai 23 mph ketika mendarat pada September 2012 silam. Padahal menurut pedoman yang direkomendasikan adalah 11 mph ketika berada di landasan pacu.
Menurut Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB), disimpulkan pilot pesawat itu bergegas untuk membuat jalan bagi pesawat lain yang akan mendarat.
Akibat insiden tersebut, penerbangan pun ditangguhkan selama 2 jam. Bus pun dikirim untuk membawa penumpang dan 6 awak yang terdampar di pesawat.
Beruntung kekacauan itu tidak mencederai para penumpang di Monarch Airlines, yang kembali dari Nice, Prancis.
"Awalnya pesawat merespons seperti yang diharapkan, tetapi kemudian pesawat menjadi tidak terkendali dan mulai tergelincir menuju tepi landasan tersebut. Komandan telah menginjak pedal rem sepenuhnya, tetapi pesawat tetap bergerak ke luar landasan menuju lahan rumput yang berdekatan dan berhenti," ulas salah satu perwakilan dari AAIB.
Insiden Serupa
Pesawat jenis serupa yang dioperasikan oleh perusahaan Lithuania Aurela Airlines, juga sempat tergelincir dan menyebabkan salah satu pintu pesawat pecah pada Agustus 2012. Akibatnya 150 orang terdampar di Tenerife, Spanyol.
"Monarch mengakhiri kontrak dengan Air Aurela, segera setelah insiden di Bandara Birmingham," ujar Russell Ison, seorang juru bicara dari Monarch. (Tnt/Sss)
Dilansir dari Daily Mail, Selasa (25/6/2013), ternyata kecepatan pesawat itu mencapai 23 mph ketika mendarat pada September 2012 silam. Padahal menurut pedoman yang direkomendasikan adalah 11 mph ketika berada di landasan pacu.
Menurut Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB), disimpulkan pilot pesawat itu bergegas untuk membuat jalan bagi pesawat lain yang akan mendarat.
Akibat insiden tersebut, penerbangan pun ditangguhkan selama 2 jam. Bus pun dikirim untuk membawa penumpang dan 6 awak yang terdampar di pesawat.
Beruntung kekacauan itu tidak mencederai para penumpang di Monarch Airlines, yang kembali dari Nice, Prancis.
"Awalnya pesawat merespons seperti yang diharapkan, tetapi kemudian pesawat menjadi tidak terkendali dan mulai tergelincir menuju tepi landasan tersebut. Komandan telah menginjak pedal rem sepenuhnya, tetapi pesawat tetap bergerak ke luar landasan menuju lahan rumput yang berdekatan dan berhenti," ulas salah satu perwakilan dari AAIB.
Insiden Serupa
Pesawat jenis serupa yang dioperasikan oleh perusahaan Lithuania Aurela Airlines, juga sempat tergelincir dan menyebabkan salah satu pintu pesawat pecah pada Agustus 2012. Akibatnya 150 orang terdampar di Tenerife, Spanyol.
"Monarch mengakhiri kontrak dengan Air Aurela, segera setelah insiden di Bandara Birmingham," ujar Russell Ison, seorang juru bicara dari Monarch. (Tnt/Sss)