Seorang warga negara Indonesia (WNI) tewas akibat terjangan banjir lumpur yang dipicu luapan air sungai di Malaysia. Kali meluap setelah pintu bendungan terpaksa dibuka.
Seperti dimuat media Malaysia The Star, karena hujan deras yang terus turun belakang ini, wilayah Cameron Highland dilanda banjir. Akibatnya 3 orang tewas, 1 hilang. 80 Rumah pun hancur.
Para korban tewas terdiri dari seorang kakek 51 tahun warga Malaysia yang terkena serangan jantung saat dilanda banjir, 1 lainnya WNI bernama Kesmat (46), dan warga Bangladesh bernama Md Jahangir Alam (30).
"Kakek 51 tahun tewas saat perjalanan ke rumah sakit di Tanah Rata," kata pejabat Cameron Highland, Wan Mohd Zahari Wan Busu.
Tim penyelamat masih mencari seorang gadis 17 tahun yang dilaporkan hilang. Sementara para warga yang selamat bermukim di tempat pengungsian.
Selain rumah, ratusan kendaraan pun rusak akibat genangan air dari luapan sungai dan bendungan jebol. (Riz/Yus)
WNI Tewas di Malaysia Akibat Banjir Lumpur
WNI bernama Kesmat (46) tewas akibat terjangan banjir lumpur.
diperbarui 23 Okt 2013, 15:37 WIBDiterbitkan 23 Okt 2013, 15:37 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Lengkap Puasa Sunnah Februari 2025 di Bulan Sya’ban Lengkap Niatnya
Detik-Detik Banjir Bandang Terjang Desa Naitae Kupang dan Seret 2 Warga, 1 Tewas Lainnya Hilang
Veddriq Leonardo Jadi Atlet Terbaik The Wold Games 2024, Bukti Nyata Dukungan Masyarakat Indonesia
Wajah Baru PPDB Jadi SPMB, Solusi Masalah Zonasi?
Tuk Bima Lukar Mata Air yang Menghidupi Sungai Serayu, Begini Ceritanya
Desa Wisata Taro, Desa Tua di Bali yang Menyimpan Peninggalan Budaya Masa Lampau
Meiska Adinda Terharu Didukung Penuh Fans Bawakan Soundtrack Film 1 Imam 2 Makmum
Intip, Harga Emas Antam Hari ini 31 Januari 2025
Penyidik Berhasil Temukan Kotak Hitam Pesawat American Airlines yang Tabrakan dengan Black Hawk
Simak, Jadwal Pendaftaran SNBP 2025 dan Cara Cek Daya Tampungnya
Arti Mimpi Suami Digigit Ular: Pertanda Baik atau Buruk?
Presiden Prabowo Akan Lantik Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2024 di Jakarta, Bukan IKN