Perubahan Pola Menstruasi Setelah Kehamilan

Setelah kehamilan dan melahirkan, siklus dan pola menstruasi wanita biasanya berubah.

oleh Nilam Suri diperbarui 22 Mei 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2017, 10:30 WIB
Menstruasi
Setelah kehamilan dan melahirkan, siklus dan pola menstruasi wanita biasanya mengalami perubahan.

Liputan6.com, Jakarta Setelah kehamilan dan melahirkan, akan terjadi berbagai perubahan pada tubuh wanita, termasuk juga dengan pola dan periode menstruasi.

Jika menstruasi sebelumnya sangat teratur, datang setiap 28 hari sekali, setelah melahirkan belum tentu siklusnya akan kembali normal.

Dr Heidi Cough, dokter kandungan dan kebidanan di Saddleback Memorial Medical Center di California mengatakan, banyak wanita tidak menstruasi sama sekali saat menyusui. Namun, ini bukanlah sesuatu yang pasti dan sama bagi semuanya. Ada juga wanita yang menstruasinya kembali datang hanya empat minggu setelah melahirkan, bahkan walaupun mereka menyusui.

Dr Stephanie Wcykoff, dokter kandungan dan kebidanan di Orange Coast Memorial Medical Center di California mengatakan, jika seorang wanita tidak menyusui, menstruasinya biasanya akan kembali dalam enam sampai delapan minggu setelah melahirkan.

Cough menambahkan, secara umum biasanya dibutuhkan waktu satu tahun untuk siklus menstruasi wanita kembali seperti pola sebelum kehamilan.

"Kabar baiknya, banyak wanita mengatakan, kram menstruasi mereka jauh berkurang dibanding sebelum kehamilan," ujar Wcykoff.

Sama seperti semua hal lainnya, jika Anda menyadari ada perubahan signifikan pada siklus menstruasi, sebaiknya temui dokter. Menurut Cough, jika pendarahan menstruasi cukup deras sampai memenuhi pembalut setiap satu jam selama dua jam berturut-turut, dia harus segera menghubungi dokter kandungan untuk pemeriksaan lanjutan.

Wyckoff menambahkan, jika pendarahan deras disertai atau tidak disertai gumpalan darah terjadi dalam enam minggu pertama pasca-melahirkan, maka hal ini bisa jadi pendarahan postpartum yang tertunda.

Hal ini bisa jadi bisa jadi disebabkan oleh penumpukan dari bagian plasenta, tapi bisa juga mengindikasikan adanya infeksi yang tertunda di rahim, seperti dilansir dari She Knows, Senin (22/5/2017).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya