Liputan6.com, Jakarta Setiap bulan rasa-rasanya ada saja diet baru yang diklaim bisa menurunkan berat badan. Setelah Diet Cinderella, sekarang ada Snake Diet yakni cara menurunkan berat badan yang mengikuti pola makan ular.
Cara menurunkan berat badan menggunakan Diet Ular dipopulerkan oleh trainer Cole Robinson. Seperti ular, seseorang yang mengikuti diet ini akan makan dalam porsi yang besar kemudian puasa seharian atau jika mampu 36 jam.
Baca Juga
Dalam sebuah video di Youtube, Robinson mengklaim diet ini selain bisa menurunkan berat badan juga menyembuhkan diabetes tipe 2, peradangan, dan herpes. Apa iya benar begitu?
Advertisement
Lalu, apa kata pakar nutrisi terkait Diet Ular ala Robinson ini?
"Tidak. Saya tidak akan merekomendasikan diet seperti ini kepada siapa saja, bahkan dalam jangka pendek sekalipun. Apalagi tidak ada bukti klinis akan diet ini," kata ahli nutrisi Julie Uptown kepada Women's Health, dilansir Minggu (1/4/2018).
Pendapat ahli nutrisi lain, Beth Warren, juga sepakat dengan Julie. Menurut Beth, walau orang sehat bisa hidup dua hari tanpa makan, tak ada bukti manfaat lain diet ini selain kelaparan.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Berat badan kembali melonjak
Memang diet ekstrem ini bisa menurunkan berat badan. Ketika seseorang tidak makan, tentu berat badannya akan turun bukan. "Orang yang melakukan diet ini hanya makan sekali sehari, lalu puasa 36-48 jam. Orang yang melakukan itu pasti bakal turun berat badannya," kata Julie.
Walaupun terjadi penurunan berat badan, hal itu tidak terjadi dalam waktu lama. "Saat Anda makan lagi seperti biasa, berat badan akan kembali, bahkan berat badan lebih berat dari sebelum diet," kata Beth.
Daripada mengikuti cara Robinson, Julie menyarankan bagi yang ingin menurunkan berat badan untuk mengonsumsi makan malam lebih awal. "Puasa dari awal malam hingga esok pagi secara klinis terbukti efektif menurunkan berat badan,".
Advertisement