Terlalu Lama Berbaring di Ranjang Rumah Sakit Bahayakan Lansia

Bagi orang lanjut usia (lansia), berbaring dalam jangka waktu lama di ranjang rumah sakit sangat berbahaya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Mei 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 15:45 WIB
Lansia (iStock)
RCN menyerukan langkah-langkah untuk memastikan pasien lansia mendapatkan semua bantuan yang mereka butuhkan dan menjaga mereka tetap bergerak. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi orang lanjut usia (lansia), berbaring dalam jangka waktu lama di ranjang rumah sakit sangat berbahaya. Mereka akan kehilangan kebebasan untuk bergerak.

Peringatan tersebut diungkap oleh Royal College of Nursing (RCN). Mereka menyerukan langkah-langkah untuk memastikan pasien lansia mendapatkan semua bantuan yang mereka butuhkan dan menjaga mereka tetap bergerak.

"Istirahat di ranjang memang direkomendasikan untuk pasien agar pulih dari operasi atau penyakit lainnya. Tapi dengan usia rata-rata pasien makin bertambah, menghabiskan waktu lama di ranjang tanpa bergerak berbahaya bagi kesehatan," kata RCN dalam pernyataannya saat konferensi tahunan di Belfast, Inggris, kemarin, dikutip Express, Rabu (16/5/2018).

Risiko yang terjadi pada ribuan lansia adalah kehilangan kebebasan untuk bergerak, yang mengakibatkan mereka tidak lagi mampu berjalan dengan baik. Analisis menunjukkan, hampir setengah pasien lansia dari lebih 85 orang meninggal dalam waktu satu tahun setelah masuk rumah sakit.

Namun, kebanyakan pasien lansia dan keluarga, bahkan beberapa staf rumah sakit tidak sadar akan bahaya berbaring di ranjang yang terlalu lama. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

Hilangnya kekuatan otot

Ilustrasi Orang Tua (iStockphoto)
Ada bukti klinis bahwa terlalu lama berbaring di ranjang rumah sakit bisa membahayakan bagi pasien lansia. (Ilustrasi Lansia/iStockphoto)

Dawne Garrett dari RCN mengatakan, ada bukti klinis bahwa terlalu lama berbaring di ranjang rumah sakit bisa membahayakan pasien lansia.

"Hilangnya tonus otot--kontraksi yang terus dipertahankan otot. Sebaiknya perawat dapat mencoba mengatasi hal tersebut. Kita perlu mengajak pasien berjalan-jalan sejenak. Ajak mereka ke toilet dan mendorong mereka untuk berjalan-jalan sendiri (tanpa kursi roda) di sekitar ruangan atau rumah sakit," ujar Dawne.

Perawat juga berperan penting untuk menjelaskan kepada kerabat dan pasien yang bersangkutan, mengapa harus bergerak dan berjalan-jalan. Penelitian menemukan, selama 10 hari dirawat di rumah sakit, pasien yang berusia di atas 80 tahun menderita penuaan otot.

Untuk membangun kembali kekuatan otot butuh waktu sangat lama. Sementara itu, bagi pasien dari segala usia, satu minggu dirawat berisiko kehilangan 10 persen kekuatan otot.

Hasil penelitian juga menemukan, lansia akan sulit menaiki tangga di rumah, bangun dari tempat tidur, atau pergi ke toilet sendiri. Seperti yang dialami Leslie Jarman (92), dari Wiltshire. Ia kehilangan kekuatan otot di kakinya dan tidak bisa berjalan setelah sembuh dari infeksi.

Leslie dirawat cukup lama (lebih dari seminggu) di rumah sakit. Dulu, ia bisa pergi ke toko dan memasak sendiri. Kini, ia tidak dapat melakukannya lagi. Ia duduk di kursi roda dan harus ditemani perawat.

Cara bantu lansia bergerak

Ilustrasi Tai Chi (iStockphoto)
Lakukan peregangan beberapa kali sehari untuk mengendurkan otot. (Ilustrasi iStockphoto)

Ada beberapa kiat membantu pasien lansia terus bergerak selama dirawat di rumah sakit.

1. Lakukan peregangan beberapa kali sehari untuk mengendurkan otot.

2. Berusaha berjalan dengan jarak terpendek secara teratur. Jangan khawatir bila menggunakan tongkat.

3. Jika tidak bisa jalan kaki, pasien dapat berdiri dan duduk sesering mungkin.

4. Cobalah beberapa latihan beban berat, seperti mengangkat kaleng. Kemudian, targetkan berapa kali Anda dapat mengangkat benda itu.

5. Ketika duduk, cobalah mengangkat kaki dan memutar pergelangan kaki.

6. Berusaha melakukan sebanyak mungkin aktivitas sehari-hari, misalnya, membuat secangkir teh sendiri.

8. Pastikan dokter tahu, Anda membutuhkan layanan fisioterapis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya