Liputan6.com, Beijing - Seorang miliarder di China bernama Richard Liu Qiangdong menyentuh banyak hati penduduk desa di kampung halamannya yang terletak di desa Guangming, Suqian, provinsi Jiangsu.
Pria tersebut memberikan hadiah kepada penduduk desa berupa uang tunai sebesar 10.000 yuan (US$ 1.400 - setara Rp22,8 juta) kepada setiap individu yang berusia di atas 60 tahun.
Advertisement
Liu melakukan hal tersebut dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek tahun 2025, dikutip dari SCMP, Senin (13/1/2025).
Advertisement
Miliarder tersebut mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada sesama penduduk desa yang menyumbangkan uang sebesar 500 yuan (US$ 70) dan 76 butir telur untuknya ketika ia pergi ke Beijing untuk belajar di sebuah universitas pada awal tahun 1990-an.
Liu (50) pendiri JD -- situs web e-commerce terkemuka di China -- memiliki kekayaan bersih sebesar 49,5 miliar yuan (US$ 6,8 miliar), menempatkannya pada posisi ke-427 dalam daftar taipan global.
Tur pemberian hadiahnya dimulai sejak tahun 2016 ketika ia mengajak istrinya Zhang Zetian ke desa tersebut.
Selain memberikan 10.000 yuan kepada setiap penduduk desa yang sudah lanjut usia, Liu juga mengirimkan hadiah, termasuk makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga, yang totalnya bernilai ribuan yuan, kepada setiap keluarga.
Seorang petani bermarga Xu mengatakan kepada Jiupai News bahwa komisi desa memberi tahu mereka bahwa Liu akan mengunjungi mereka pada tanggal 8 Januari tahun ini. Ada 1.400 rumah tangga di desa tersebut.
"Komisi desa memberi tahu kami untuk menyerahkan dokumen rumah tangga dan kartu identitas yang difotokopi, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri bagi Liu untuk membagikan hadiah," kata Xu.
Ia mengatakan, kedua orang tuanya berusia di atas 60 tahun, sehingga mereka berhak menerima total 20.000 yuan (US$ 2.700) dari Liu.
"Liu datang ke desa kami tahun lalu dan ia memberi kami jaket bulu angsa dan beberapa makanan," kata Xu.
"Saya melihatnya dari jarak dekat. Ia tampan dan bersemangat. Kami semua berterima kasih kepadanya."
Rasa Bersyukur dari Warga
Seorang penduduk desa berusia 71 tahun, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan, meskipun Liu tidak akan memberi mereka hadiah di masa mendatang, ia tetap bersyukur.
"Ia tidak berkewajiban untuk melakukan itu. Uangnya juga diperoleh melalui kerja keras," kata lelaki tua itu.
Ia menambahkan: "Ada begitu banyak keluarga di desa ini. Ia telah memberikan kontribusi besar bagi desa ini. Kami tidak akan melupakannya dalam dekade mendatang."
Liu menghabiskan seluruh masa sekolah dasar dan menengahnya di daerah pedesaan. Sebelum belajar di Universitas Renmin Tiongkok yang bergengsi pada tahun 1992, ia hampir tidak pernah meninggalkan desa.
Keluarganya sangat miskin sehingga ia harus bergantung sebagian pada sesama penduduk desa untuk membiayai pendidikan universitasnya.
"Bantuan sesama manusia adalah titik awal bagi saya untuk melangkah maju ke dunia," kenang Liu.
Kisah tersebut mendapat sambutan yang sebagian besar positif di media sosial daratan meskipun beberapa orang menduga pemberian hadiahnya adalah aksi publisitas.
"Ia adalah pengusaha yang baik dengan hati nurani," kata seorang pengamat.
Advertisement