Mau Jalani Diet Sehat di 2019? Cek 5 Saran WHO

Sambut tahun baru 2019, WHO memberikan beberapa rekomendasi tentang diet yang sehat.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Des 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2018, 12:00 WIB
Ingin Berumur Panjang? Makan 10 Porsi Sayur dan Buah Tiap Hari
Ingin Berumur Panjang? Makan 10 Porsi Sayur dan Buah Tiap Hari (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu resolusi tahun baru yang banyak dimiliki seseorang adalah tentang hidup sehat. Diet dan pola makan tentu saja termasuk di dalamnya.

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan, apa yang kita makan dan minum bisa memengaruhi kemampuan tubuh melawan infeksi, serta berkembangnya masalah kesehatan di kemudian hari. Namun, yang pasti hal ini terkaitberbagai faktor lain seperti usia, serta seberapa aktif kita.

Dilansir dari laman resmi who.int pada Senin (31/12/2018), WHO memiliki lima tips pola makan yang bisa dilakukan. Rekomendasi ini tentunya bisa dilakukan oleh siapapun secara lintas budaya secara umum.

1. Konsumsi beragam makanan dengan diet seimbang

Tubuh kita sangatlah kompleks. Tidak ada makanan tunggal yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Karena itu, apa yang kita makan harus mengandung beragam makanan segar dan bergizi.

WHO menyarankan beberapa tips untuk memastikan diet seimbang. Anda bisa mencoba menyantap campuran makanan pokok seperti gandum, jagung, nasi, dan kentang dengan kacang-kacangan, buah, dan sayuran segar. Serta makanan dari sumber hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2. Kurangi garam

Gunakan Garam Sebagai Pembersih Barang di Dapur Anda
Garam dapur. (Foto: iStockphoto)

Terlalu banyak garam meningkatkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Sebagian besar orang di dunia mengonsumsi terlalu banyak garam hingga dua kali lipat batas yang direkomendasikan WHO (5 gram atau satu sendok teh sehari).

 

3. Kurangi penggunaan minyak dan lemak

Minyak Goreng
Minyak Goreng (iStockphoto)

Lemak memang dibutuhkan tubuh. Namun, lemak yang terlalu banyak meningkatkan risiko obesitas, sakit jantung, dan stroke. Lemak trans yang diproduksi industri adalah yang paling berbahaya.

Anda bisa menggantinya dengan mentega atau minyak sehat seperti kedelai, jagung, atau bunga matahari. Pilih juga daging putih seperti unggas dan ikan yang biasanya memiliki lemak lebih rendah daripada daging merah.

Selain itu, cobalah untuk mengukus atau merebus daripada menggoreng makanan ssaat memasak. Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa label dan menghindari makanan olahan.

 

4. Batasi asupan gula

Gula Pasir
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)

Selain masalah gigi, risiko obesitas juga bisa muncul jika terlalu banyak konsumsi gula. Sama seperti garam, gula ada di banyak makanan dan minuman olahan.

Karena itu, WHO menyarankan Anda untuk membatasi asupan permen dan minuman manis seperti soda dan minuman buah, serta teh atau kopi yang siap minum. Hindari juga memberikan makanan manis kepada anak-anak. Bersama dengan garam, gula tidak boleh diberikan ke makanan pendamping untuk anak di bawah usia 2 tahun.

 

5. Hindari menyalahgunakan alkohol

Minuman Beralkohol Vodka
Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)

Alkohol jelas bukan bagian dari diet yang sehat. Namun, ada beberapa budaya yang mengaitkan tahun baru dengan konsumsi alkohol. Menenggak minuman seperti ini jelas berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak.

WHO menyatakan bahwa tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman. Bahkan, konsumsi dalam kadar yang rendah tetap bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan secara signifikan.

Untuk itu, kendalikan diri dan semakin sedikit minuman beralkohol yang dikonsumsi maka semakin baik. Bahkan, disarankan untuk membuangnya dari apa yang Anda konsumsi sehari-hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya