Mantan Napi Bisa Perbaiki Kebiasaan Tidur Setelah Bebas dari Penjara

Jika Anda adalah seorang mantan napi yang memiliki kesulitan tidur akibat suasana penjara, kebiasaan tidur yang baik masih bisa diperbaiki

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jan 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 12:00 WIB
20160303-Ilustrasi Insomnia-iStockphoto
Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Masalah tidur bisa dialami siapa saja. Salah satunya seperti mantan narapidana yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk dan mengalami kebiasaan tidur yang buruk.

Walaupun begitu, kebiasaan atau pola tidur yang buruk bisa kembali normal apabila napi tersebut kembali ke rumahnya. Hal ini seperti diungkapkan spesialis tidur dr Andreas Prasadja ketika dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis (24/1/2019).

"Bisalah," kata Andreas. Dia mengatakan, caranya pun sederhana. Yaitu dengan kembali beradaptasi dengan tempat yang baru.

"Biasalah kalau seperti kita, pergi ke tempat baru tidak bisa tidur. Tapi setelah semalam, malam kedua, sudah bisa tidur ya sudah selesai," ujarnya. Menurutnya, ini hanyalah masalah adaptasi saja selama orang tersebut tidak memiliki penyakit tertentu dalam tubuhnya.

"Tapi kalau ada gangguan tidur, harus ke dokter. Apa dulu gangguannya? Misalnya insomnia, ritme sirkadian, kalau masalah hypersomnia beda lagi," kata Andreas.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Tips atasi sulit tidur

Tidur Nyenyak Tidur Pulas
Ilustrasi Foto Tidur (iStockphoto)

Mengutip dari laman Harvard Health Publishing Harvard Medical School ada beberapa cara untuk mendapatkan tidur yang lebih baik. Apalagi, jika seseorang memiliki kesulitan tidur.

1. Membatasi tidur

Lawan keinginan untuk menghabiskan banyak waktu di tempat tidur dengan harapan cepat tidur. Lebih sedikit waktu di tempat tidur membantu Anda untuk tidur lebih baik dan membuat kamar menjadi pemandangan yang menyenangkan.

2. Rekondisi

Beberapa langkah bisa membantu penderita membuat suasana terkati dengan tidur ketimbang frustrasi. Misalnya, gunakan tempat tidur hanya ketika berhubungan seks atau mengantuk. Selain itu, jika tidak bisa tidur, pindahlah ke ruangan lain dan lakukan sesuatu yang menyenangkan, lalu kembali ke kamar saat mengantuk.

3. Relaksasi

Pikiran yang terlalu khawatir adalah musuh untuk kebiasaan tidur. Ketegangan fisik ini harus ditenangkan. Lakukan berbagai teknik untuk menenangkan pikiran seperti meditasi, latihan pernapasan, atau relaksasi otot progresif.

4. Terapi perilaku kognitif

Cognitive behavioral therapy (CBT) untuk penderita insomnia bertujuan untuk mengubah pikiran dan keyakinan negatif tentang tidur menjadi positif. Prinsip dasar terapi ini termasuk menetapkan tujuan yang realistis dan belajar untuk melepaskan pikiran yang bisa mengganggu tidur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya