Seberapa Efektif Fogging Tekan Kasus DBD?

Fogging atau pengasapan efektif membunuh nyamuk dewasa tapi tak cuma itu jika ingin menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Jan 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2019, 12:00 WIB
201560208-Cegah Demam Berdarah, Puskesmas Menteng Lakukan Pengasapan-Jakarta
Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) di kelurahan Menteng, Jakarta, Senin (8/2). Pengasapan oleh petugas puskesmas itu dilakukan untuk mencegah wabah penyakit demam berdarah yang kerap muncul pada peralihan musim. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Fogging atau pengasapan kerap dilakukan di wilayah yang ada kasus demam berdarah dengue (DBD). Tindakan ini efektif membunuh nyamuk dewasa seperti disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi.

Namun, fogging bukan satu-satunya cara menekan kasus DBD di suatu wilayah. Tim dari puskesmas bakal melakukan pemeriksaan epidemiologi ketika ada satu kasus DBD di wilayah tersebut.

"Jadi, sebenarnya bukan cuma fogging tapi juga menaruh abate, menyebar larvasida dan mencari tempat kemungkinan perindukan nyamuk. Tujuannya untuk membunuh larva atau jentik nyamuk atau istilahnya anak nyamuk," kata Nadia saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Sabtu (25/1/2019).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Fogging
Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa. (Foto: Liputan6.com/Gempur M Surya)

Nadia juga menjelaskan penting sekali untuk memberantas larva atau jentik nyamuk. Bisa saja, jentik tersebut bervirus dengue.

Menurut penelitian tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes, nyamuk bisa mengandung virus dengue tanpa menggigit orang yang sakit DBD terlebih dahulu.

"Kalau dulu kita tahu si nyamuk ini membawa virus dengue dari orang yang sakit demam berdarah, sekarang nyamuk bervirus dengue tadi bisa mentrasmisikan virus ke anaknya lewat peneluran, jentik, dan larva," kata Nadia.


Fogging di dalam rumah

20160415-Demam-Berdarah-Jakarta-IA
Sejumlah anak berada saat fogging di kawasan padat penduduk di Kebon Nanas, Jakarta, Jumat (15/4). Fogging tersebut dilakukan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Akan lebih baik bila fogging dilakukan tidak hanya di luar juga dalam rumah. Namun, banyak masyarakat yang enggan karena membuat rumah bau insektisida.

"Jika fogging tidak dilakukan sampai dalam rumah, pastikan Anda membersihkan sarang nyamuk di dalam rumah menggunakan cairan insektisida di pasaran, pastikan tidak ada baju yang digantung-gantung karena nyamuk suka sekali beristirahat di situ," saran Nadia.

Peran aktif masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk memang harus dimulai masing-masing rumah.

"Harus mulai dari kita sendiri kan penularannya kan di rumah. Jadi, rumah harus harus dibersihkan, tidak ada jentik nyamuk di rumah kita," katanya.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya