Erick Thohir Dorong Sektor Kesehatan BUMN Aktif Lakukan Penelitian Terhadap Vaksin Virus Corona

Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan ikut berkontribusi terkait pengembangan vaksin untuk virus corona

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Feb 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 12:00 WIB
Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong agar sektor kesehatan BUMN ikut terlibat dalam menanggapi ancaman infeksi virus corona. Salah satunya adalah terkait pengembangan vaksin.

Saat ini, para ahli menyatakan bahwa Novel Coronavirus adalah virus yang memiliki strain baru. Sehingga, belum ada vaksin yang bisa mencegahnya, maupun obat yang secara pasti mengobatinya.

Dalam sambutannya di First Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum, Erick mengatakan bahwa sektor kesehatan BUMN perlu secara aktif untuk mempelajari dan melakukan penelitian serta pengembangan vaksin untuk novel coronavirus.

"Siapa tahu tiba-tiba ada penemuan dari Indonesia. Bisa jadi orang kaya lho," kata Erick di Senayan, Jakarta pada Senin kemarin, ditulis Selasa (11/2/2020).

Selain itu, Erick juga meminta agar BUMN yang bergerak di bidang sektori kesehatan juga ikut melakukan sosialisasi terkait virus corona pada masyarakat.

"Tolong sosialisasi, tapi bukan menakut-nakuti," kata Erick.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Munculkan Stereotipe

Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.
Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.(Source: Chinatopix via AP File)

Selain di bidang kesehatan dan ekonomi, mantan Ketua Panitia Penyelenggara ASIAN Games 2018 ini mengatakan bahwa infeksi virus corona juga menimbulkan stereotipe buruk terhadap orang-orang Asia.

"Yang menyedihkan, sudah mulai banyak sekarang di negara-negara, ada stereotip bahwa penyakit ini penyakitnya orang Asia," kata Erick.

Maka dari itu, Erick mengatakan bahwa Indonesia seharusnya juga bisa ikut membuktikan diri di tengah wabah yang mengancam kesehatan dunia ini.

"Karena itu kita mesti tunjukkan kepada dunia, khususnya Indonesia, kita adalah bangsa yang kuat, yang hebat, bukan hanya menjadi market," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya