Liputan6.com, Jakarta Italia menjadi negara terbesar di Eropa yang melaporkan kasus COVID-19. Melihat situasi ini, Vatikan pun ikut bersiaga.
Vatikan dikabarkan telah menutup semua katakomba atau kuburan dan ruang bawah tanah (rubanah) kuno yang berada di penjuru Italia. Rubanah tersebut biasanya dibuka untuk umum. Hal ini demi mencegah penyebaran COVID-19 yang semakin besar di negara yang terletak di dalam Italia itu.
Baca Juga
Pejabat Vatikan Monsinyur Pasquael Iacobone mengatakan, keputusan ini juga dilakukan untuk melindungi para pemandu yang bekerja di rubanah tersebut.
Advertisement
"Kami berharap bisa membukanya kembali sesegera mungkin, tetapi kami benar-benar tidak punya pilihan," kata Iacobone seperti dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (28/2/2020).
Iacobone menambahkan, kondisi katakomba yang kecil, sempit, sering dikunjungi orang-orang, dan lembab, berpotensi menjadi tempat ideal untuk berkembang dan menyebarnya virus corona.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Paus Fransiskus Beri Dukungan pada Pasien
Vatikan memang memiliki dan mengelola sejumlah katakomba Kristen di seluruh Italia. Sekitar 12 dari tempat tersebut telah dibuka untuk umum. Selain di Roma, beberapa tempat lainnya berada di Sisilia, Tuscany, dan Sardinia.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga telah menyatakan dukungannya untuk para pasien COVID-19. Hal ini diungkapkannya dalam dalam peringatan Rabu Abu di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
"Saya ingin, sekali lagi, untuk mengungkapkan kedekatan saya dengan mereka yang terjangkit virus corona dan kepada petugas kesehatan yang merawat mereka," kata Paus pada pekan ini dikutip dari New York Post.
Paus sendiri dikabarkan sedang sakit. Namun, pihak Vatikan tidak mengungkapkan apa yang sedang dialami pria 82 tahun ini.
Di Italia, berdasarkan peta sebaran dari Johns Hopkins CSSE, hingga Jumat, 28 Februari 2020 pukul 11.28 WIB, setidaknya terdapat 655 kasus positif COVID-19. Sementara, mereka yang meninggal dunia ada 17 orang dan yang sembuh berjumlah 45.
Advertisement