Liputan6.com, Jakarta Penyakit COVID-19 masih terbilang baru, peneliti masih menebak-nebak sifatnya. Termasuk gejala hilangnya rasa dan bau pada pasien Corona. Bahkan peneliti mengatakan ada kemungkinan gejala tersebut bisa permanen.
Dalam penelitian di Journal of Internal Medicine disebutkan ada sekitar 86 persen orang dengan kasus ringan kehilangan indra penciuman dan perasa. Mayoritas mereka merasakan kembali indra penciuman dan perasa dalam waktu tiga minggu, tetapi 5 persen dari mereka yang diteliti belum pulih fungsinya dalam enam bulan.
Baca Juga
Menurut Omid Mehdizadeh, M.D., ahli otolaringologi dan laringologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California dilansir Yahoo Style, COVID bukan satu-satunya virus yang memiliki efek semacam ini.
Advertisement
"Kami tidak tahu persis mengapa itu terjadi tetapi virus, secara umum, dapat menyebabkan masalah yang berkepanjangan," katanya.
Penyebab yang paling mungkin adalah serabut saraf yang menghubungkan otak Anda ke hidung — disebut bola olfaktorius, di bagian tengah depan otak Anda — bisa meradang saat sakit. “Itu dapat menyebabkan sel-sel yang terkait dengan bau dan rasa menjadi 'mati', "kata Mehdizadeh.
Akhirnya, sel-sel baru diproduksi untuk menggantikannya tetapi bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sehingga kembali seperti semula.
Pada beberapa orang yang mengalami gejala COVID-19 itu tampaknya membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan kembali indra tersebut. Dan, ada kekhawatiran terjadi secara permanen.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut
Bisa Jadi Masalah Besar, Seperti Depresi
Itu akan menjadi masalah besar, lanjut Mehdizadeh yang menyakini bahwa indra ini merupakan bagian integral dari kualitas hidup manusia.
Mehdizadeh bilang dengan kehilangan indra perasa bisa menyebabkan depresi dan masalah nutrisi. Apabila seseorang tak bisa merasakan makanannya mereka cenderung tidak mau makan.
Bahkan ketika seseorang berhasil memaksakan diri karena kelaparan ia mungkin kesulitan mendapatkan cukup nutrisi.
Begitu juga dalam hal indra penciuman, yang sama-sama merugikan. "Anda tidak akan tahu seberapa besar kenikmatan yang Anda peroleh dari bau-bauan sampai baunya hilang," katanya.
"Bahkan untuk sementara, Anda bisa merasakan kesedihan dan kehilangan yang signifikan saat Anda tidak bisa mencium apa pun," ucapnya.
Advertisement