Baru 206 Perawat Lolos Seleksi Penanganan COVID-19 di Jawa Barat

Perawat yang menangani pasien COVID-19 akan digaji oleh pemerintah

oleh Arie Nugraha diperbarui 17 Jun 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 20:00 WIB
Aas Hasbi Perawat dan Relawan COVID-19
Aas Hasbi, perawat sekaligus Koordinator Tim Relawan Gugus Tugas PMI Kota Bandung. Foto: Dokumen Pribadi Aas Hasbi.

Liputan6.com, Bandung - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyebut baru 206 orang perawat yang lolos seleksi penanganan COVID-19 di seluruh Jawa Barat.

Menurut Ketua PPNI Jawa Barat, Wawan Hernawan, jumlah itu berasal dari 475 perawat yang mendaftar via Indo Relawan di Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar). Mereka nantinya akan digaji per bulan oleh pemerintah.

“Fasilitasnya hanya gaji per bulan saja. Untuk D3 itu Rp 5.350.000 per bulan. Itu sudah include dengan jasa tindakan, medis, dan perawatan murni dari APBD Dinas Kesehatan. Untuk S1 keperawatan plus, itu Rp 8.500.000. Jadi, memang ada perbedaan kompetensi, sehingga kami membuat link di DPW (PPNI) Jawa Barat dengan google form, mengisi kesiapan para tenaga relawan perawat,” ujar Wawan kepada Health Liputan6.com di Kantor PPNI Jawa Barat Jalan Pasteur, Bandung pada Kamis, 16 Juni 2021.

Wawan mengatakan bahwa perawat yang lolos seleksi penanganan COVID-19 baru disalurkan sebanyak 77 orang. Sementara sisanya masih menunggu disalurkan.

Lebih lanjut Wawan, mengatakan, kebutuhan perawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebanyak delapan orang, RSUD Jawa Barat Al-Ihsan 20 orang perawat, RSKK memerlukan 10 orang perawat untuk bulan Juni 2021.

“Kebutuhan perawat untuk Bandung Raya saat ini kemungkinan 100 orang lagi. Dari 206 perawat yang telah lolos seleksi dari Info Relawan di Pikobar Jawa Barat. PPNI hanya menyediakan SDM, seluruh penyalurannya oleh pemerintah,” kata Wawan.

 

Simak Video Berikut Ini

Masih Butuh 178 Perawat

Wawan mengaku masih dibutuhkan lagi 178 perawat untuk memenuhi permintaan tenaga kesehatan tambahan.

Wawan menjelaskan setiap perawat yang hendak bergabung harus memiliki surat tanda registrasi (STR) perawat, memiliki kartu BPJS Kesehatan, pernah bertugas di ruangan isolasi COVID-19 atau sebagai relawan COVID-19.

“Tadi pagi saya mendapatkan permintaan dari RS Mata Nasional Cicendo sebanyak 10 perawat. Termasuk Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) juga sama. Semuanya terpenuhi dari perawat cadangan yang lolos seleksi,” kata Wawan.

 

Hampir Seluruh Rumah Sakit Butuh Perawat

Wawan menegaskan bahwa dalam kondisi peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Jawa Barat, hampir seluruh rumah sakit memerlukan tenaga tambahan perawat.

Sebelumnya Wawan mengatakan idealnya dalam kondisi darurat saat ini dibutuhkan 1.000 perawat untuk mengantisipasi pelayanan kesehatan pasien yang terpapar COVID-19.

“Kebutuhan perawat ini sangat diperlukan, mengingat tingginya kasus BOR COVID-19 yang hampir menembus 80 persen. Padahal sebelumnya hanya di angka 30 persen,” Wawan menambahkan.

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan
Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya