Stunting Bikin Anak jadi Pendek dan Bodoh, Orangtua Mesti Bagaimana?

Mencegah stunting pada anak dapat dilakukan dengan menerapkan empat pilar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI sejak 2014

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Jan 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 12:00 WIB
stunting
Ilustrasi/copyrighshutterstock/PR Image Factory

Liputan6.com, Jakarta - Pola makan yang baik dapat mencegah anak dari stunting. Suatu kondisi gagal tumbuh dan kembang seorang anak secara fisik, akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Dalam pola gizi seimbang yang sudah dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sejak 2014, ada empat pilar yang dapat dijadikan acuan orangtua agar anak tidak stunting.

Dijelaskan Guru Besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof Dr drg Sandra Fikawati MPH, empat pilar tersebut terdiri dari pemberian asupan makanan beraneka ragam, pola hidup bersih dan sehat, rutin aktivitas fisik termasuk di luar ruang, dan pemantauan berat badan dan tinggi badan.

Guna mencegah terjadinya stunting atau kurang gizi pada anak, kata Fika, orangtua harus bisa memantau berat badan serta tinggi badan si Kecil.

"Memantau pertumbuhan menjadi sangat penting. Itulah yang akan mencegah kita tidak kekurangan dan kelebihan gizi," kata Fika dalam webinar bersama Frisian Flag Indonesia belum lama ini.

Fika, mengatakan, dengan rutin memantau status gizi, berat, dan tinggi badan, orangtua jadi tahu anaknya berada dalam posisi apa. Apakah kekurangan atau kelebihan gizi.

Selain memantau, orangtua sudah sepatutnya memberikan anak makanan beraneka ragam. Dalam hal makanan, lanjut Fika, baik WHO maupun UNICEF menganjurkan untuk memenuhi asupan makanan anak dengan melihat jumlah dan variasi yang cukup.

"Tidak hanya beraneka ragam tapi frekuensi juga harus cukup. Ini tidak hanya berlaku pada anak, orang dewasa juga," kata Fika.

Begitu pun dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang tak boleh dilupakan. Bila anak sakit akibat lingkungan sekitar yang tidak bersih dan sehat dapat menyebabkan gizinya jadi terganggu. Diare pun menghantui.

"Jadi, PHBS merupakan bagian dari gizi seimbang yang harus disiapkan untuk anak-anak kita," katanya.

Selanjutnya adalah aktivitas fisik yang rutin. Menurut Fika, anak-anak tidak boleh terlalu banyak di dalam rumah karena dia sedang dalam masa pertumbuhan. Anak butuh rangsangan-rangsangan untuk dia bertumbuh dan berkembang.

"Kalau kita bisa memenuhi keempatnya, termasuk yang pertama kemudian memberi makanan dalam jumlah seimbang, membuat anak terhindar dari stunting maupun kelebihan gizi," katanya.

 

Jangan Takut

Namun, Fika mengingatkan agar para orangtua tidak menjadi takut dalam memberikan anaknya makan. Gara-gara takut anaknya obesitas, orangtua malah memberikan anaknya makan relatif sedikit. Yang jika dihitung-hitung, alih-alih sedikit padahal sangat kurang.

"Kita jangan dulu berbicara obesitas karena obesitas itu kan jika sudah kelebihan. Sebenarnya, kita tidak boleh khawatir anak itu obesitas dulu, karena kalau seperti itu kita menganggapnya jadi kelebihan gizi, lalu diberi gizi yang kurang," katanya.

"Nanti akhirnya dia tidak tumbuh dan berkembang. Jadi, harus hati-hati dalam mengurangi porsi makan anak dan sebagainya," pungkas Fika.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya