Liputan6.com, Jakarta - Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan pada Senin bahwa para wisatawan dari berbagai negara dapat masuk ke Inggris tanpa ada aturan-aturan yang berkaitan dengan COVID-19.
Berbagai ketentuan COVID-19 bagi wisatawan asing di negara tersebut akan dicabut pada 18 Maret 2022.
Baca Juga
"Semua tindakan perjalanan COVID yang tersisa, termasuk pengisian formulir (Passenger Locator Form) dan tes untuk semua kedatangan, akan dihentikan untuk perjalanan ke Inggris mulai pukul 4 pagi (waktu Inggris) pada 18 Maret," kata Shapps dalam tweet mengutip Channel News Asia, Selasa (15/3/2022).
Advertisement
"Perubahan ini dimungkinkan karena program vaksin yang sudah kami lakukan yang artinya memberi kebebasan lebih besar untuk perayaan Paskah."
Diketahui dari data Our World In Data, hingga 10 Maret 2022, capaian vaksinasi COVID-19 dua dosis di Inggris berkisar pada 73,1 persen. Dan warga Inggris yang telah mendapat vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai 57,2 persen.
Simak Video Berikut Ini
Mencabut Hampir Semua Aturan COVID
Satu bulan sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan bahwa orang-orang di Inggris yang terinfeksi COVID-19 secara hukum akan diwajibkan melakukan karantina dalam waktu tertentu.
Kini, Johnson telah mengakhiri hampir semua pembatasan COVID-19 di Inggris dan mencabut langkah-langkah "Plan B" yang telah diberlakukan sementara untuk memperlambat penyebaran varian Omicron.
Aturan itu akan berakhir pada 24 Maret, dan Johnson sebelumnya mengatakan bahwa dia akan berusaha untuk mengakhiri penerapan persyaratan sebisa mungkin.
Inggris juga telah mencabut persyaratan tes COVID-19 bagi pelancong yang sudah divaksinasi.
Advertisement
Pencabutan Aturan Masker
Sementara itu, Bandara Heathrow London, British Airways, dan Virgin Atlantic Airways tidak memberlakukan persyaratan pakai masker.
Ini ditetapkan saat negara tersebut mengumumkan penghapusan pembatasan perjalanan COVID-19 meskipun ada peningkatan kasus baru.
Masker tidak akan lagi dibutuhkan di terminal Heathrow, stasiun kereta api atau gedung perkantoran mulai Rabu 16 Maret, kata bandara dalam sebuah pernyataan melansir Straits Times.
British Airways dan Virgin juga akan membatalkan persyaratan memakai masker pada penerbangan ke tujuan di mana penggunaannya tidak lagi diwajibkan untuk pakai masker.
Perubahan persyaratan masker untuk penerbangan terjadi setelah sebagian besar aturan terkait pandemi dicabut di Inggris bulan lalu. Ini merupakan bagian dari rencana Perdana Menteri Boris Johnson untuk membuat negara itu belajar hidup dengan virus corona.
Akibatnya, jumlah kasus telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, meskipun rawat inap dan kematian jauh di bawah tingkat sebelumnya.
Infografis 5 Cara Cegah COVID-19 Saat Berolahraga di Gym
Advertisement