Edukasi soal Makanan Sehat Bantu Anak Dijauhkan dari Obesitas

Obesitas pada anak harus dicegah sedini mungkin dengan memberikan makanan penuh gizi.

oleh Qorry Layla Aprianti diperbarui 03 Sep 2022, 07:21 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Anak Minum
Ilustrasi Anak Berisiko Obesitas (Foto: Pixabay/Barrie Taylor)

Liputan6.com, Jakarta - Obesitas pada anak menjadi salah satu fenomena yang cukup mengkhawatirkan bagi masa depan generasi Indonesia.

Kondisi ini harus segera ditangani. Telat sedikit saja obesitas dapat membahayakan anak.

Di dalam buku 'Kupas Tuntas Obesitas', dr Nadjibah Yahya Dipl CIBTAC mengatakan bahwa orang tua perlu memahami dan melakukan pembiasaan melalui penerapan pola hidup sehat kepada si Kecil.

Baik ayah maupun ibu harus mampu memberikan pengertian dan edukasi kepada anak mengenai makanan yang sehat untuk disantap dengan penyampaian yang mudah dipahami oleh mereka.

Memberikan pemahaman dan edukasi terkait kesehatan tubuh dan nutrisi ke anak, menurut Nadjibah sebaiknya diberikan sedini mungkin.

Bagi para ibu yang masih mengandung, dia juga menyarankan untuk pelan-pelan menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif. 

Menurut Nadjibah, penting bagi seorang ibu untuk membiasakan anaknya mengonsumsi makanan yang penuh nutrisi sejak dini. 

Sebab, apabila seseorang sudah terbiasa melakukan sesuatu seperti mengonsumsi makanan tidak sehat, kebiasaan jelek tersebut akan sulit untuk diubah.

 

Pola Hidup Sehat Berguna bagi Ibu Hamil dan Janin

Bagi wanita yang sedang hamil, Nadjibah menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak nutrisi seperti asam folat, vitamin B6, dan zat besi. 

Tidak lupa untuk memasukkan karbohidrat, protein, lemak, serat, dan vitamin C ke dalam menu diet sehari-hari. 

Nadjibah, mengatakan, pola makan seperti ini tidak hanya berguna bagi perempuan yang sedang hamil, tapi juga janin yang ada di kandungannya.

 


Ketika Anak Sudah Mengenal Makanan

Ilustrasi anak-anak makan sayuran (pixabay)
Ilustrasi anak-anak makan sayuran (pixabay)

Lebih lanjut Nadjibah mengatakan agar orangtua mengenalkan anak soal komposisi maupun nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut.

Contohnya, seperti mengenalkan monosodium glutamate (MSG), pewarna, perisa buatan, dan pengawet beserta bahayanya.

Selain itu, penting untuk membiasakan anak mengonsumsi sayur, buah, dan makanan sehat lainnya.

 


Bagaimana Jika Anak Menolak?

Memiliki Napsu Makan yang Tinggi
Ilustrasi Anak Makan Credit: pexels.com/pixabay

Hampir setiap anak pasti selalu penasaran dan ingin mencoba makanan yang lebih berwarna dan berasa, sekalipun itu bukanlah makanan yang sehat untuk dikonsumsi.

Lalu, apa yang harus orangtua lakukan jika anak menolak?

Menurut Nadjibah di dalam bukunya, tekankan kepada mereka tentang bahaya makanan yang tidak sehat dengan bahasa dan ilustrasi yang mudah dimengerti.

Dia, mengatakan, bantu si Kecil membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Kenalkan anak mengenai gaya hidup sehat dan manfaat jangka panjang yang didapat.

Tidak hanya sekadar menyuruh, penting bagi orangtua untuk memberikan contoh langsung. Dan, tidak lupa untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada anak yang ingin mencoba.

"Membiasakan diri untuk makan bersama di meja makan," katanya.

Infografis Obesitas
Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya