Upaya RSUP dr Sardjito Cari Tahu Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

Direktur Utama RSUP dr Sardjito, Eniarti mengatakan, pihaknya telah merawat 12 pasien anak yang diduga mengalami gangguan ginjal akut. Rentang usia pasien berkisar pada 7 bulan sampai 13 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2022, 13:58 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2022, 13:58 WIB
Sakit gangguan ginjal akut pada anak
131 anak terkena gagal ginjal misterius, Menkes Budi masih menunggu laporan dari RSCM. (pexels.com/Victoria Akvarel)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - RSUP dr Sardjito Yogyakarta turut merawat pasien anak yang diduga mengalami gangguan ginjal akut.

Direktur Utama RSUP dr Sardjito, Eniarti mengatakan, pihaknya telah merawat 12 pasien anak yang diduga mengalami gangguan ginjal akut. Rentang usia pasien berkisar pada 7 bulan sampai 13 tahun.

Selain merawat pasien, rumah sakit tersebut juga berupaya mencari tahu apa penyebab kondisi gagal ginjal yang dialami pasien-pasien tersebut. Namun, pemeriksaan biopsi hanya bisa dilakukan pada 4 pasien saja.

“Dari 12 pasien hanya 4 pasien yang dapat dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, pemeriksaan panel patogen dan metagenomik dan 3 diantaranya dilakukan juga pemeriksaan toksikologi darah dan urin,” kata Eni, dalam Konferensi Pers Update Penanganan COVID-19 dan Gangguan Ginjal Akut (AKI) di Indonesia pada Jumat (4/11).

Eni menjelaskan dari hasil pemeriksaan panel patogen menunjukkan bahwa 1 anak terdeteksi adenovirus, 2 anak SARSCoV2, 1 influenza dan 1 anak Staphylococcus sp. Sementara itu, dari hasil pemeriksaan toksikologi yang dilakukan terhadap 3 pasien menunjukkan bahwa 1 pasien positif DEG.

“Dari hasil pemeriksaan toksikologi pada 3 pasien, ada 1 pasien yang kita temukan adanya DEG, diketahui juga keempat pasien tersebut memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirup” ujar Dirut Eni.

“Penyebab GGA mungkin tidak hanya satu faktor, dari hasil investigasi di Yogyakarta belum bisa disimpulkan penyebabnya. Karena memang sampel yang diperiksa baru 3 sampel. Ini kan sangat sedikit untuk menyatakan satu simpulan,” terang Erni. 

 

6 Pasien Sembuh dan 6 Lainnya Meninggal

Sebagai bentuk kewaspadaan dini, masyarakat diimbau untuk tidak memberikan obat-obatan dalam bentuk cair/sirup secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan, hingga menunggu hasil investigasi lebih lanjut.

Masyarakat juga diminta untuk selalu waspada terhadap kesehatan buah hatinya. Bila jumlah urine berkurang bahkan tidak keluar sama sekali, diimbau untuk segera ke tenaga kesehatan atau fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan medis

Dari 12 pasien yang dirawat di RS dr Sardjito, 6 pasien dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan dan 6 pasien lainnya tercatat meninggal.

Satu pasien terakhir telah dipulangkan pada hari Kamis, 3 November 2022, artinya kini sudah tidak ada lagi pasien GGA yang dirawat di RSUP dr. Sarjito.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya