Mengenal Penyakit Jantung Struktural yang Perlu Segera Ditangani Serius

Penyakit jantung struktural adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang melibatkan kerusakan atau cacat pada anatomi atau struktur jantung.

oleh Tiara Laninda diperbarui 19 Feb 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 19:00 WIB
Kesehatan Jantung
Ilustrasi jantung yang sehat karena kadar kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Credits: pexels.com by Karolina Grabowska

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit jantung struktural adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang melibatkan kerusakan atau cacat pada anatomi atau struktur jantung.

Kondisi penyakit jantung struktural yang umum termasuk katup jantung yang menyempit atau bocor, dan sambungan abnormal seperti lubang di dinding yang memisahkan ruang atau pembuluh jantung.

Anda mungkin terlahir dengan penyakit jantung struktural atau mungkin makin buruk di kemudian hari. Penting untuk diperhatikan bahwa ini berbeda dengan penyakit jantung koroner, yang diakibatkan oleh plak di arteri.

Sebagaimana dikutip dari laman ProMedica, Stephanie Younes, MD, FACC, FSCAI, ahli jantung intervensi dari ProMedica Structural Heart Clinic Amerika Serikat, mengemukakan bahwa penyakit jantung struktural tidak selalu disebabkan oleh apa pun, karena mungkin sesuatu yang dimiliki seseorang sejak lahir, atau akibat penyakit degeneratif, yang berarti keausan pada katup jantung.

Bisa juga disebabkan oleh infeksi pada katup jantung atau kerusakan akibat serangan jantung sebelumnya.

Beberapa pasien tidak mengalami gejala penyakit jantung struktural pada tahap awal. Oleh karena itu, kondisi jantung struktural sering ditemukan secara tidak sengaja, seperti saat pemeriksaan rutin.

Jika tidak diobati, penyakit jantung struktural dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ lain atau bahkan gagal jantung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Penyakit Jantung Struktural

Penyakit Kardiovaskuler
Ilustrasi Penyakit Jantung Koroner Credit: freepik.com

Gejala yang mungkin muncul di antaranya sesak napas, sesak dada, pusing, kelelahan, jantung berdebar atau berdebar, batuk saat berbaring atau bengkak pada pergelangan kaki.

Penyakit jantung struktural bukanlah sesuatu yang dapat dicegah sepenuhnya, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko terkena penyakit atau menghentikan perkembangan penyakit itu sebelum terjadi kerusakan jantung.

Yang terpenting, pastikan Anda mengunjungi dokter untuk pemeriksaan fisik tahunan. “Apakah itu dokter perawatan primer atau ahli jantung Anda, penting untuk mengunjungi dokter secara berkala,” kata Dr. Younes. “Pengenalan dini adalah kuncinya dan membantu menghindari kemungkinan kerusakan jantung yang tidak dapat diperbaiki.”

Dia menambahkan mengonsumsi makanan seimbang yang rendah natrium dan berolahraga juga dapat menurunkan risiko Anda terkena beberapa bentuk penyakit jantung struktural dan penyakit arteri koroner yang menyertainya.


Pilihan Pengobatan

Waspada Gigi Berlubang Bisa Picu Penyakit Jantung, Ini Kata Dokter
Gigi berlubang bisa picu penyakit jantung. Ini penjelasan dokter. (pexels/negative space).

Jika dokter melihat sesuatu yang tidak normal selama pemeriksaan atau Anda mengalami gejala penyakit jantung struktural, serangkaian tes akan dilakukan. Tes-tes ini mungkin termasuk ekokardiogram (USG jantung), CT scan, MRI (Magnetic resonance imaging) atau kateter jantung jantung.

Dr. Younes mengutarakan bahwa pengobatan penyakit jantung struktural mengalami revolusi selama 2 dekade terakhir.

“Ada beragam pilihan perawatan perkutan invasif minimal.” Ahli jantung intervensi dapat memasuki jantung melalui arteri dan vena kecil yang diakses oleh sayatan kecil. Sayatannya seukuran pena dan sering memungkinkan ahli bedah untuk menghindari prosedur yang lebih invasif,” paparnya.

 

(Tiara Laninda)

Infografis Serangan Jantung
Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya