Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) DR dr Inggrid Tania mengungkapkan bahwa buah mengkudu memiliki manfaat bukan cuma untuk hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Inggrid mengungkapkan bahwa buah bernama latin Morinda citrifolia ini membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi atau hiperlipidemia.
Baca Juga
"Pada hiperlipidemia (buah mengkudu) sangat membantu menurunkan kolesterol total, menurunkan LDL (low-density lipoprotein) dan menaikkan kolesterol baik," kata Inggrid dalam Live Instagram beberapa hari lalu di akun Instagram PDPOTJI ditulis Rabu, 17 Juli 2024.
Advertisement
Manfaat baik mengkudu untuk kolesterol lantaran buah tersebut mengandung beta-sitosterol seperti disampaikan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Profesor Zullies Ikawati.
"Beta-sitosterol ini berkaitan dengan kadar kadar kolesterol, jadi bisa menghambet penyerapan lemak, ini yang mungkin berkaitan dengan efek menurunkan kolesterol," kata Zullies di kesempatan yang sama.
Batas Aman Makan Mengkudu
Inggrid mengungkapkan bahwa satu buah mengkudu biasa diolah menjadi jus. Pastikan pilih mengkudu yang sudah kekuningan dan bertekstur lunak.
Caranya:
- Masukkan 1 buah mengkuduTambahkan 250 ml air putih, bila perlu tambahkan garam.
- Blender hingga halus
- Dari hasil di atas bisa menjadi dua gelas buah mengkudu yang dikonsumsi untuk sehari. Tentu jangan langsung ya tapi dengan jeda waktu.
"Jika ingin menambahkan buah lain ke dalam campuran ini juga bisa. Bisa memilih buah yang asam atau manis untuk menyamarkan rasa pahit dari mengkudu," kata Inggrid.
Â
Â
Konsumsi Buah Mengkudu Apa Boleh Dipadukan dengan Obat dari Dokter?
Inggrid menekankan bahwa pada pasien hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi bahwa konsumsi buah mengkudu adalah sebagai pelengkap. Itu artinya tetap perlu mengutamakan obat kolesterol yang sudah diresepkan oleh dokter Anda.
"Sampai saat ini mengkudu bukan sebagai obat utama atau pengobatan utama dari diabetes, hipertensi, asam urat, kolesterol," kata Inggrid menegaskan.
Konsumsi mengkudu, lanjut Inggrid, adalah untuk membantu tercapainya efektivitas dari pengobatan juga mencegah komplikasi.
Advertisement
Konsumsi Buah Mengkudu dengan Jeda 1-2 Jam Usai Konsumsi Obat dari Dokter
Inggrid juga mengingatkan bahwa mengonsumsi mengkudu maupun ekstrak mengkudu tidak boleh bersamaan waktunya dengan obat dari dokter. Ia menyarankan ada jeda sekitar satu hingga dua jam dari obat yang diresepkan dokter.
"Ada juga kepustakaan yang menyebut jeda 30 menit. Namun, saya memberikan saran 1-2 jam jarak antara penggunaan obat herbal, termasuk mengkudu, dengan obat medis atau konvensional, kata Inggrid.
Konsultasikan dengan Dokter yang Merawat
Inggrid juga meminta pasien diabetes dan hipertensi yang mengombinasikan obat dari dokter dan herbal termasuk mengkudu untuk mengonsultasikan ke dokter yang menangani.
"Jangan lupa dikonsultasikan atau diinformasikan ke dokter yang merawat atau berobat. Supaya bisa dipantau efek terhadap tekanan darah dan gula darah," kata Inggrid.
Advertisement