Liputan6.com, Jakarta - Lebaran 2025 menjadi momen yang dinantikan banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. Berdasarkan perhitungan awal, Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Namun, kepastian tanggal Lebaran 2025 akan ditetapkan melalui sidang isbat yang digelar pemerintah pada akhir Februari 2025. Sidang ini akan mempertimbangkan hasil pengamatan hilal dan perhitungan astronomi sebelum mengumumkan tanggal resmi.
Kapan Lebaran 2025 dan Jadwal Cuti Bersama?
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, perayaan Idul Fitri 1446 H diperkirakan berlangsung pada Senin, 31 Maret 2025, dan Selasa, 1 April 2025. Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik, pemerintah menetapkan cuti bersama Lebaran 2025 pada Rabu, 2 April 2025 dan Kamis, 3 April 2025. Dengan demikian, masyarakat memiliki waktu lebih panjang untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.
Pemerintah berharap, dengan adanya cuti bersama ini, perjalanan mudik menjadi lebih terkendali dan masyarakat dapat merencanakan liburan dengan lebih baik. Oleh karena itu, bagi yang berencana melakukan mudik, penting untuk mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal guna menghindari kepadatan lalu lintas.
Advertisement
Persiapan Mudik Lebaran 2025: Tips Agar Tetap Sehat
Mudik menjadi tradisi tahunan yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia saat Lebaran. Namun, peningkatan mobilitas selama periode ini juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular. Oleh karena itu, menjaga kesehatan keluarga, terutama anak-anak, menjadi hal yang sangat penting.
Dokter spesialis anak, Kurniawan Satria Denta, menekankan pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit menular seperti campak, gondongan, rubella, dan cacar air. Vaksinasi MMRV (Measles, Mumps, Rubella, and Varicella) direkomendasikan untuk memberikan perlindungan maksimal selama perjalanan mudik.
Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan selama mudik Lebaran 2025:
- Pastikan anak telah mendapatkan vaksinasi lengkap guna mencegah infeksi selama perjalanan.
- Pilih destinasi dan lingkungan yang aman, dengan sirkulasi udara baik dan tidak terlalu padat.
- Hindari berbagi peralatan pribadi seperti sendok, botol minum, atau masker.
- Perhatikan kebersihan tangan, gunakan hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun secara rutin.
- Waspadai tanda awal penyakit menular, seperti demam, batuk, atau ruam, dan segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami gejala tersebut.
Selain itu, dr. Mellisa Handoko Wiyono, Country Medical Lead MSD Indonesia, mengingatkan agar orang tua tetap memantau kondisi anak setelah perjalanan mudik.
"Jika anak menunjukkan gejala penyakit setelah liburan, segera periksakan ke dokter untuk memastikan mereka siap kembali ke sekolah dalam kondisi sehat," ujarnya.
