Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah layak bahkan mewah pasti menjadi impian banyak orang. Bahkan beberapa orang harus bekerja keras dan menabung demi memiliki rumah yang layak dan nyaman untuk ditinggali keluarganya. Namun kenyataannya tak semua punya kisah seperti itu.Â
Baca Juga
Ada pula yang masih menyewa rumah atau kos yang menjadi tempat bernaung. Meski harus membayar tiap tahun atau tiap bulannya, memiliki tempat tinggal yang layak memang patut disyukuri.Â
Advertisement
Sayangnya hal itu tak dialami oleh seorang kakek satu ini. Kakek tua tersebut terpaksa menyewa sebuah toilet agar memiliki tempat tinggal. Kisah memilukan tak hanya sampai di situ, si kakek juga harus menanggung biaya sewa toilet itu dengan nominal yang tak sedikit.
Kisah pria lanjut suia ini pun mendaak ramai, Banyak warganet yang dibuat terharu dengan perjuangannya serta mempertanyakan mengapa dirinya harus membayar uang sewa yang mahal padahal toilet itu terlihat begitu sempit.
Tinggal di Toilet
Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Selasa (29/9/2020) seorang kakek pengangguran berusia 60 tahun ini diketahui hidup sehari-hari dari sisa tabungan hidupnya. Ia ditemukan tinggal di toilet yang ia sebut sebagai rumah.
Sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang dikenal sebagai "Tim Layanan Masyarakat Peduli Pemeliharaan Hong Kong" berbagi cerita pria lansia malang itu ketika mereka mengunjunginya di Distrik To Kwa Wan, Hongkong. Ia makan dan tidur di ruangan sempit tersebut.
LSM itu dibuat terkejut lagi setelah mendengar penjelasan pria tersebut jika ia harus membayar uang sewa. Harga sewanya sangat mahal dan tak sebanding dengan keadaannya. Si kakek harus membayar 1.700 yuan atau sekitar Rp 3,2 juta.
Advertisement
Kondisinya Miris
Diketahui pula sang kakek yang tak disebutkan namanya itu sudah lama bercerai dari istrinya. Ia tidak lagi berhubungan dengan keluarganya dan tidak dapat menemukan pekerjaan di hari tuanya. Maka ia terpaksa menjalani sisa hari-harinya di toilet sempit tersebut.
Salah satu sukarelawan yang mengunjungi rumah kakek itu mengatakan bahwa ada papan kayu di salah satu sisi ruangan yang digunakannya untuk jongkok saat ia makan. Pria sebatang kara ini  juga akan menggunakan papan kayu itu sebagai tempat tidurnya untuk menutupi lubang di toilet. Itulah caranya agar ia bisa tidur dengan tubuh lurus terlentang. Seorang sukarelawan yang datang bahkan hanya bisa sampai di pintu masuk karena ruangan terlalu sempit.
Tim LSM itu pun diketahui kini sedang berupaya menuntut keadilan bagi masyarakat miskin termasuk sang kakek. Mereka menuntut soal beban biaya uang sewa yang mahal meski tempatnya jauh dari kata layak, dikutip dari World of Buzz.