Tamu Nyaris Tak Percaya, Lihat Gus Miek Sholat di Atas Daun Pohon Mangga

Liputan6.com, Jakarta - KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek merupakan tokoh yang memiliki gaya dakwah cukup unik. Banyak kisah-kisah menarik yang ada pada putra pendiri Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri ini.

Gus Miek telah lama meninggal, tepatnya pada 5 Juni 1993. Namun, dia masih terus dikenang.

Ia dikenal sebagai tokoh Islam dan anggota Nahdlatul Ulama yang memiliki pengetahuan agama yang sangat mendalam, sehingga dihormati oleh masyarakat. Tak jarang karomah Gus Miek banyak diketahui masyarakat, sebagai bukti kewaliannya.

Banyak ulama di Indonesia percaya bahwa Gus Miek merupakan kiai yang memiliki karomah wali sejak dalam kandungan.

Gus Miek menyukai style sehari-hari yang sama dengan pemuda-pemudi pada umumnya daripada berpakaian seperti kiai. Gus Miek sering terlihat memakai celana jeans, kaos oblong,dan kacamata hitam setiap kali melakukan syiar di jalan-jalan.

Simak Video Pilihan Ini:

Mengutip laduni.id kisah mengenai Gus Miek sholat di atas daun ini dikisahkan oleh Agus Sabuth Pranoto Projo, salah satu putera Gus Miek saat mengisi kegiatan Dzikir Akbar di Pesantren Miftahul Fata, Desa Panyingkiran, Purwodadi, Subang, Jawa Barat.

"Orang dari Malang ini datang ke Kiai Hamid Pasuruan untuk menanyakan keanehan perilaku Gus Miek yang katanya termasuk keramat (kemuliaan dari Allah), katanya nyeleneh, katanya gak pernah pake peci, katanya gak pernah sholat," ungkapnya di depan para jamaah.

Mendapat pertanyaan dari tamu tersebut, Kiai Hamid tidak langsung menjawabnya. Sejenak terdiam namun kemudian Kiai Hamid melangkah menuju jendela rumah dan oleh Kiai Hamid jendela itu dibuka. "Kalau kamu ingin tahu Gus Miek shalat, coba ke sini," kata Kiai Hamid.

Tanpa menunggu lama, tamu ini langsung menuju ke arah jendela yang ada di depan Kiai Hamid. Betapa terkejutnya sang tamu ketika melihat pemandangan aneh di seberang jendela, karena di sana terlihat Gus Miek sedang melaksanakan sholat di atas daun pohon mangga.

"Kata Kiai Hamid; Gus Miek itu sholatnya ikhlas hanya untuk Allah semata, beda sama sholatnya kita yang kadang ingin dilihat manusia, kadang ingin dipuji manusia," tuturnya.

Di akhir majelis tersebut, Gus Sabuth mengingatkan kepada para jamaah untuk terus mengamalkan Dzikrul Ghafilin dan juga selalu merasa bahwa diri ini rendah di hadapan Allah, tidak lebih baik dari orang lain, penuh dengan dosa, penuh dengan kekurangan, belum punya bekal saat menghadap Allah nanti.

"Meski begitu, jangan sampai kita berputus asa dari rahmat Allah, karena Allah maha pengampun, Allah maha pemurah dan penyayang," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Dzikrul Ghafilin adalah dzikir yang disusun oleh Gus Miek, pengamalnya sudah tersebar di berbagai daerah. Wallahu A'lam.

Penulis: Nugroho Purbo