Liputan6.com, Jakarta - Hari kiamat disebut juga dengan istilah al-Yaumul Akhir. Di dalam Al-Qur'an maupun hadis banyak dijelaskan tentang hari akhir serta beragam istilah nama yang berbeda-beda.
Di antaranya, Yaumul Qiyamah (hari kebangkitan), Al-Akhirah (akhir; penghabisan), Yaumud Din (hari pembalasan), Yaumul Fashl (hari keputusan), dan sebagainya.Â
Terjadinya kiamat menjadi tanda berakhirnya kehidupan manusia di bumi dan dimulainya masa akhirat. Bumi beserta isinya akan hancur binasa, tanpa menyisakan satupun manusia.Â
Advertisement
Baca Juga
Setelah alam semesta hancur, kemudian seluruh manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar dengan raut wajah yang berbeda tergantung dengan amal ibadah masing-masing selama hidup di dunia.
Akan tampak raut wajah yang suram sebab banyak berbuat dosa dan begitupun sebaliknya akan muncul golongan dengan wajah berseri karena banyak berbuat kebaikan. Lantas, siapakah mereka? Berikut ulasannya marangkum dari laman dream.co.id.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Bertakwa kepada Allah SWT
Golongan orang yang bertakwa, yakni menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan bertobat kepada Allah SWT, maka ia akan memiliki wajah berseri saat dibangkitkan di Padang Mahsyar kelak.
Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 82:
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya."
Bertakwa ditunjukkan melalui seorang Muslim untuk bisa membedakan antara yang baik dan buruk, serta yang benar dan yang batil.
Ciri-ciri orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman pada yang gaib, mendirikan sholat, mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT, beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, dan menjalankan kebaikan.
Advertisement
2. Selalu Ingat kepada Allah SWT
Orang yang selalu ingat kepada Allah SWT saat sedang senang dan susah, juga akan memiliki wajah berseri ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar kelak.
Orang-orang ini memiliki hati yang selalu terhubung dengan Allah SWT.
Ia tidak melewatkan hari-harinya untuk selalu bersyukur, beristighfar, dan berdoa. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
"Barangsiapa mengucapkan Subhanallah wabihamdihi Maha Suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan."Â (HR. Bukhari)
3. Berjihad di Jalan Allah SWT
Mereka yang berjihad di jalan Allah SWT, maka kelak akan memiliki wajah yang berseri ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar. Mereka juga akan mendapatkan pahala dan juga akan dimasukkan ke surga dengan segala kenikmatannya.
Dikutip dari NU Online Jateng, jihad secara bahasa adalah perjuangan dengan mengerahkan segenap kemampuan, baik dalam bentuk melawan musuh di medan pertempuran atau perjuangan tanpa terjun ke medan pertempuran.
Menurut Abdurrahman bin Hamad Ali Imran, jihad terbagi menjadi umum dan khusus. Secara umum adalah seorang muslim bersungguh-sungguh untuk menggapai sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjauhkan dari hal yang dilarang.
Secara khusus, adalah memerangi kaum kafir untuk menegakkan kalimatullah, yakni syariat Allah SWT.
Advertisement