Kenapa Allah Timpakan Masalah kepada Manusia? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat ungkap pandangan yang mendalam mengenai konsep masalah dalam Hidup yang diberikan oleh Allah SWT

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 08:30 WIB
Pesan UAH: Tampilkan Sisi Positif Debat, Tunjukkan Politik Kebangsaan Bukan Politik Kanalisasi
Ustadz Adi Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Ulama muda nan brilian, Ustadz Adi Hidayat (UAH), dalam salah satu ceramahnya, mengungkapkan pandangan mendalam mengenai konsep masalah dalam hidup yang diberikan oleh Allah SWT.

Menurutnya, Allah SWT tidak memberikan masalah untuk membuat hidup seseorang menjadi lebih sulit, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka di kemudian hari.

"Kata Allah, aku menitipkan masalah ini bukan ingin membuat kehidupanmu bermasalah tapi meningkatkan kualitas hidupmu supaya lebih baik kemudian hari," ujar UAH, dikutip Youtube Short kanal @pancawarnalima.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ketika Allah SWT memberikan masalah, itu adalah bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.

"Karena itulah ketika Aku berikan tak mungkin Aku titipkan kalau engkau tak mampu," tegas UAH mengutip firman Allah SWT.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ada Masalah ada Penyelesaian

Kesehatan Mental
Ilustrasi orang yang memiliki masalah kesehatan mental. Credits: pexels.com by Daniel Reche

Hal ini menegaskan bahwa setiap masalah yang dihadapi seseorang telah diukur dan disesuaikan dengan kemampuan mereka oleh Allah SWT.

UAH mengutip ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuan mereka. "Maka turun ayat berikutnya jadi gak mungkin diuji itu anda gak mampu," jelas UAH.

Ini memberikan keyakinan bahwa setiap ujian atau masalah yang dihadapi pasti bisa diatasi dengan usaha dan tawakal kepada Allah SWT.

UAH juga menekankan bahwa masalah adalah tanda bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk mengatasinya.

"Kalau Anda datang ke sini sekarang sedang punya masalah seberat apapun itu tandanya Anda yang mampu," katanya.

Ini berarti masalah bukanlah bentuk hukuman, tetapi tantangan yang harus dihadapi dengan sabar dan keimanan.

Begini Menurut Ali bin Abi Thalib

Contoh ilustrasi perempuan terkena depresi
ilustrasi orang bermasalah. (Foto: Unsplash.com/Eric Ward)

Dalam penjelasannya, UAH juga menekankan pentingnya bersabar dan bertawakal dalam menghadapi masalah. "Saya tidak," lanjutnya, mengingatkan bahwa dalam menghadapi masalah, seseorang harus mengandalkan kekuatan dan petunjuk dari Allah SWT.

Mengutip Islami.co, sebenarnya, manusia akan naik pangkat dan derajatnya di hadapan Allah bila mereka kuat dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dalam kehidupan ini. Ali bin Abi Thalib pernah berkata:

الله يختبر عباده بأنواع الشدائد ، ويتعبدهم بأنواع المجاهد ، ويبتليهم بضروب المكاره إخراجاً للتكبر من قلوبهم ، وإسكاناً للتذلل في نفوسهم . وليجعل ذلك أبواباً فتحاً إلى فضله ، وأسباباً ذللاً لعفوه

“Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ujian berat, juga mencatat segala usaha sebagai bentuk ibadah dan mengujinya dengan berbagai macam cobaan. Tujuannya adalah agar manusia tak memiliki hati yang sombong, selalu rendah hati, juga sebagai kunci mendapatkankan anugerahnya dan membuka pintu pengampunan-Nya.

Bila manusia memahami segala cobaan hidup yang ia rasakan merupakan proses pendewasaan diri agar selalu menjadi pribadi yang baik maka ia akan selalu berusaha dan berdoa serta selalu positif-thinking kepada-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya