Liputan6.com, Jakarta Saat menggulirkan jari-jari di layar gadget sambil membuka media sosial, terkadang rasa iri dengan kehidupan orang lain tak bisa dihindarkan. Maklum saja, orang lain tampak begitu bahagia dengan mengunggah foto-foto mereka saat sedang berlibur.
Sementara Anda? Hanya berada di kamar menghabisi akhir pekan yang masih lama. Atau bahkan harus bekerja untuk mengisi akhir pekan Anda yang berharga. Namun sebenarnya, rasa iri itu seharusnya bisa dikontrol.
Baca Juga
Dikutip dari Metro, Selasa (12/4/2016), caranya adalah dengan mengingat semua yang diunggah orang di media sosial tidak selalu benar. Seringkali, banyak kepalsuan yang terjadi di sana.
Advertisement
Baca Juga
Psikolog asal Inggris Alan Redman mengatakan, ada cara ampuh untuk menyingkirkan efek depresi dari penggunaan media sosial. Cara itu adalah sadar bahwa apapun yang diunggah di media sosial tidak selalu apa yang sebenarnya terjadi.
"Kebanyakan foto yang diunggah di media sosial biasanya sudah melewati proses editing yang membuat segalanya tampak lebih sempurna. Maka, janganlah anggap itu sesuatu yang menakjubkan sehingga menimbulkan rasa iri," kata Alan.
Untuk mencegah depresi, Anda pun seharusnya tidak langsung mempercayai hal-hal yang dikatakan secara online. Ini karena Anda tidak tahu apa arti sebenarnya dari yang mereka katakan, apakah itu sarkasme atau bukan?
Anda bisa lebih baik menilai perkataan seseorang jika Anda bertemu langsung dengan orang tersebut. Sebab, Anda bisa menilai nada dan gestur saat ia berbicara sehingga memahami maksud dari perkataannya.