Liputan6.com, Jakarta Setelah lulus kuliah, Anda pasti dituntut untuk punya pekerjaan. Tapi jangan buru-buru dan sembarangan memilih. Ada delapan pekerjaan di Indonesia dengan tingkat stres yang tinggi.
Memang memilih pekerjaan bukan hanya urusan gaji. Banyak orang yang setia dengan profesi tertentu karena dorongan minat semata. Namun, ada baiknya Anda juga realistis. Apakah pekerjaan yang Anda sukai itu setimpal dengan yang Anda dapat? Kalau jawabannya iya, silakan saja.
Baca Juga
Tapi kalau tidak, ada baiknya memilih ladang lain apabila pekerjaan Anda itu tidak setimpal dengan usaha dan kerja keras yang sudah dikeluarkan.Nah untuk para pencari kerja yang ingin hidup nyaman tanpa stres, lebih baik cari pekerjaan yang tidak termasuk di dalam daftar di bawah ya.
Advertisement
Dilansir dari DuitPintar.com, berikut ini delapan pekerjaan dengan level stres tinggi:
1. Wartawan
Sejak dulu, profesi wartawan di negeri ini memang identik dengan stres tinggi. Ditambah lagi, jam kerjanya bisa 24 jam. Baru saja pulang liputan, tiba-tiba ada ledakan bom. Mau tak mau liputan lagi. Atau kebagian piket malam alias masuk malam pulang pagi. Sudah pasti kesehatan juga bakal terganggu. Uniknya, para wartawan loyal dengan pekerjaan mereka. Selain itu, wartawan juga dikenal cerdas dan menguasai dengan semua isu yang ada.
2. Supir taksi konvensional
Sejak munculnya taksi online, tak sedikit supir taksi konvensional yang kelimpungan. Mereka kesulitan mencari penumpang lantaran masyarakat lebih memilih taksi online yang ongkosnya lebih murah dan kondisi mobilnya pun jauh lebih bagus.
Kira-kira dengan maraknya taksi online saat ini, bagaimana nasib para supir taksi konvensional? Tak heran kalau ini jadi salah satu pekerjaan di Indonesia dengan tingkat stres yang tinggi. Stres karena tidak dapat penumpang, stres juga bayar setoran.
Â
3. Petugas keamanan
Mereka yang bekerja sebagai petugas keamanan tentu dituntut memiliki kesehatan jasmani yang baik. Selain fisiknya kuat, mentalnya pun harus kuat. Umumnya para petugas keamanan bekerja di bawah perusahaan outsourcing. Tidak mudah menjadi petugas keamanan. Selain harus kerja shift, pekerjaan itu juga berisiko tinggi untuk keselamatannya sendiri.
4. Salesman
Di satu sisi, salesman bisa jadi profesi yang menjanjikan di masa depan. Tapi di sisi lain, profesi ini juga bisa digolongkan sebagai profesi dengan tekanan dan stres tinggi. Salesman adalah ujung tombak pemasukan dari sebuah perusahaan dengan imbalan dapat insentif alias bonus kalau penjualannya mencapai target.
Kesuksesan mereka sebenarnya kembali lagi kepada apa yang mereka jual. Bila produknya diminati masyarakat, tentu jualannya mudah dan tingkat stres tidak akan tinggi. Tapi bila kenyataannya adalah sebaliknya, maka wajar kalau mereka stres.Â
5. Pelayan restoran
Pelayan restoran juga termasuk pekerjaan di Indonesia yang masuk kategori ini. Mereka harus tetap senyum dan melayani pelanggan dalam keadaan apapun. Tak peduli mood sedang jelek atau bagus, harus tetap senyum.
Bila pelanggan kecewa dengan penyajian makanan atau pelayanan di restoran tersebut, sudah pasti yang kena semprot pertama kali adalah pelayannya. Makanya seseorang yang tidak kuat mental, sudah pasti tidak bisa jadi pelayan restoran.
Â
Advertisement
6. Guru SMP & SMA
Kenapa bukan guru TK atau guru SD? Beban seorang guru SMP dan SMA memang lebih besar. Bayangkan saja, mereka harus bertindak layaknya wali bagi anak-anak baru gede alias ABG.
Remaja ini sedang dalam masa transisi dari anak-anak menuju remaja. Pasti ada-ada saja kelakuannya.Ketika gurunya bertindak keras, murid pun bisa protes dan mengadu ke orangtuanya. Tapi jika lembek, muridnya makin ngelunjak dan malas-malasan belajar. Kalau Anda jadi guru, kira-kira apa yang akan Anda lakukan saat menghadapi murid-murid nakal? Itulah sebabnya guru SMP dan SMA mudah stres.
7. Customer service
Kelihatannya memang sepele, hanya menelepon pelanggan saja. Tapi tahukah Anda jam kerja para customer service? Tak sedikit perusahaan yang memberlakukan jam kerja ekstra ketat ke tim customer service.
Mau istirahat saja kadang mereka susah. Sudah jam kerja padat, kadang pelanggan juga sering mengeluh dan mengomel kepada mereka. Tanpa banyak alasan mereka harus tetap harus sabar menghadapi cacian dan kritik pelanggan. Beberapa customer care bekerja di perusahaan outsource layaknya petugas keamanan, tapi ada juga yang jadi pegawai tetap di perusahaan swasta.Â
8. Petugas kebersihan
Bayangkan saja, setiap hari harus berjibaku dengan debu, sampah, dan kotoran. Tidak ada ceritanya petugas kebersihan jijik sama sampah. Mereka juga dituntut kerja perfeksionis dalam hal kebersihan. Sebab, jika ada keluhan soal ruangan yang kotor, mereka pasti kena tegur.Â
Â
Â