Mengenal Nyengker, Prosesi Penting Jelang Dhaup Ageng Putra Sulung Paku Alam X

Dhaup Ageng adalah pernikahan agung yang akan digelar Pura Pakualaman untuk sang putra mahkota, anak sulung Paku Alam X.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2019, 17:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2019, 17:45 WIB
Dhaup Ageng Pakualaman
Pasangan Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro dan Maya Lakshita Noorya akan menjalani Dhaup Ageng (pernikahan agung) yang akan digelar di Pura Pakualaman. (dok. pakualaman.id/Dinny Mutiah)

Yogyakarta - Putra sulung penguasa Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro, mulai menjalani prosesi "nyengker" atau pingitan sebelum acara pernikahannya dengan Maya Lakshita Noorya pada Sabtu, 5 Januari 2019.

Ketua Dhaup Ageng, KPH Indrokusumo mengatakan BPH Kusumo Bimantoro serta calon pengantin putri Maya Lakshita Noorya sama-sama menjalani prosesi nyengker sejak pukul 09.00 WIB sampai acara akad nikah pada Sabtu pagi mendatang.

"Nyengker artinya dipingit keduanya tidak boleh ketemu sampai akad nikah," kata Indro di Yogyakarta, Kamis (3/1/2018), dilansir Antara.

Menurut Indro, dalam prosesi nyengker itu Kusumo Bimantoro diwajibkan berada di dalam Puro Pakualaman. Sementara, calon mempelai wanita berada di Kepatihan Pura Pakualaman.

Selain sekadar tidak mempertemukan keduanya, ritual adat yang telah dilakukan turun temurun di lingkungan Puro Pakualaman itu dimaksudkan agar keduanya bisa berkonsentrasi dan menenangkan pikiran sebelum dipertemukan dalam acara Dhaup Ageng mendatang.

"Tetapi zaman sekarang kan tetap bisa (berkomunikasi) memakai telepon genggam, bisa video call. Itu kembali ke kesadaran masing-masing, tidak bisa dilarang, kita tidak bisa menolak kemajuan teknologi," kata Indro.

Sebelum nyengker, menurut Indro, Pura Pakualaman telah menggelar berbagai ritual di antaranya tradisi bucalan atau menempatkan sesaji di sudut-sudut Pura Pakualaman sejak 24 Desember 2018. Proses dilanjutkan dengan selametan, ziarah ke makam-makam leluhur Pura Pakualaman, hingga menggelar majang dan tarub pada Rabu, 2 Januari 2018.

Prosesi Lanjutan

Pakualaman bersiap gelar Dhaup Ageng
Pakualaman bersiap gelar Dhaup Ageng (Liputan6.com/Yanuar H)

Selanjutnya, calon mempelai akan menjalani ritual siraman kakung dan putri, midodareni dan tantingan pada Jumat, 4 Januari 2019. Sedangkan, acara akad nikah, kata Indro, akan dilaksanakan pada Sabtu pagi di Masjid Besar Pakualaman yang berada di sisi barat daya Pura Pakualaman.

Pada hari yang sama, agenda Dhaup Ageng dilanjutkan dengan rangkaian upacara panggih dan resepsi di Bangsal Sewatama, Puro Pakualaman.

Kusumo Bimantoro yang lahir di Yogyakarta pada 10 April 1992 merupakan sulung dari dua bersaudara putra K.G.P.A.A. Paku Alam X dan G.K.B.R.A.A. Paku Alam. Ia menempuh pendidikan di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sedangkan, perempuan yang akan dipersuntingnya, Maya Lakhsita Noorya, lahir di Sleman pada 27 April 1991. Putri dari Mandiyo Priyo dan Rini Wijayanti ini merampungkan pendidikan tingginya di Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya