Akibat Corona, British Airways dan Ryanair Batalkan Lebih Banyak Penerbangan

Akibat virus corona, maskapai British Airways meniadakan penerbangan ke New York yang semestinya terbang sekali sehari.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Mar 2020, 20:04 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 20:04 WIB
Ilustrasi maskapai British Airways.
Ilustrasi maskapai British Airways. (dok. Skeeze/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - British Airways dan Ryanair membatalkan penerbangan tambahan antara 16--28 Maret 2020. Hal ini sebagai dampak dari penyebaran virus corona yang semakin meluas hampir ke seluruh dunia. 

Secara keseluruhan, British Airways telah mengumumkan pembatalan lebih dari 400 jadwal penerbangan. Sebanyak 342 di antaranya ialah termasuk dalam penerbangan jarak pendek dari dan ke bandara utama maskapai di Heathrow, London. 

British Airways pun telah menghentikan satu perjalanan pulang pergi harian dari Heathrow ke New York. Sebanyak 14 keberangkatan dan kedatangan yang melayani tujuan di Italia, Prancis, dan Albania dari Bandara Gatwick pun dibatalkan. Tidak hanya sebatas itu, British Airways pun membatalkan 52 layanan yang menghubungkan London ke Jerman dan Italia.

"Pelanggan yang jadwalnya dibatalkan akan ditawari pilihan pengembalian dana penuh, memesan ulang di kemudian hari, atau memesan ulang di operator lain jika memungkinkan," ujar pihak British Airways, dilansir dari The Independent, Selasa, 3 Maret 2020. 

Sebelumnya, British Airways biasanya bisa mengangkut sekitar 70 ribu penumpang. Belakangan, British Airways dan maskapai lainnya melihat pemesanan merosot akibat kekhawatiran terhadap virus corona. 

Dalam usahanya meningkatkan pemesanan, maskapai Inggris tersebut meniru langkah yang diterapkan oleh AS JetBlue, yaitu dengan memberikan penawaran pengubahan jadwal secara gratis. 

Pemesanan yang dilakukan antara 3 Maret-- 16 Maret 2020, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mengubah penerbangan tanpa dikenakan penalti seperti biasanya. 

Namun, penumpang tidak dapat meminta pengembalian uang atau nota kredit jika mereka memutuskan untuk tidak bepergian. Serta, jika tujuan penerbangan baru yang dipesan lebih mahal, mereka harus membayar selisihnya. 

"Karena beberapa pelanggan mungkin memilih untuk mengubah atau menunda rencana perjalanan mereka saat ini, penting bagi kami untuk menawarkan fleksibilitas yang lebih besar kepada mereka," ujar Chief Commercial Officer British Airways, Andrew Brem. 

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Ryanair Membatalkan Seperempat Jadwal Penerbangan

Ilustrasi maskapai British Airways.
Ilustrasi maskapai British Airways. (dok. Skeeze/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Perusahaan penerbangan di Eropa, Ryanair, pun membatalkan sejumlah penerbangan seperti yang dilakukan oleh British Airways. Pihak maskapai telah mengurangi jadwal penerbangan hingga seperempatnya selama 23 hari mulai 17 Maret-- 8 April 2020. 

"Selama sepekan terakhir, Ryanair telah melihat penurunan pemesanan yang signifikan selama periode akhir Maret atau awal April, sebagai dampak terhadap virus Covid-19," kata pihak Ryanair. 

Menurut Chief Executive Ryanair, Michael O’Leary, pemangkasan jadwal penerbangan secara selektif ke dan dari bandara-bandara negara yang terjangkit virus corona tersebut dirasa wajar untuk dilakukan. 

"Ini saatnya untuk tenang. Semua pelanggan yang terkena dampak (pembatalan) akan diberitahukan tentang perubahan jadwal setidaknya 14 hari sebelumnya," ujar Michael O'Leary.  (Tri Ayu Lutfiani)

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya