Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi memutuskan untuk kembali membuka pariwisata mereka. Keputusan ini disambut gembira oleh warga setempat. Dilansir dari Arab News, Selasa, 23 Juni 2020, Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al Khatib mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa kementerian meluncurkan program pariwisata domestik di musim panas.
Dia mengatakan kalau 80 persen warga negara saat ini tertarik dengan wisata domestik dari pada ke luar negeri. "Kami sudah mulai melihat indikator dari berbagai negara di dunia yang sudah meneruskan pariwisata mereka dan Arab Saudi akan membuka kembali (pariwisata) pada akhir Syawal (21 Juni) untuk 24 jam kecuali Mekah," ucap Ahmed.
"Kami siap untuk meluncurkan program musim panas. Kami sudah melakukan penelitian dan mendengar bahwa 80 persen dari warga menginginkan wisata domestik di musim panas dibandingkan wisata internasional," sambungnya.
Advertisement
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa kementerian akan merilis program ini ke masyarakat setelah disetujui oleh kementerian kesehatan dan komisi teratas. Masyarakat yang sudah ingin berlibur ini lebih memilih tempat terbuka dibandingkan dengan kawasan indoor.
"Saya seorang pria yang suka berburu, memancing dan daerah yang tidak terjangkau," ucap salah satu warga Mohammed Alhumaidhi.
Alhumaidhi mengaku punya beberapa tujuan untuk mengunjungi berbagai wisata bersama keluarga dan teman, termasuk kota NEOM. Sedangkan warga lain bernama Ahmed Sorour ingin mengunjungi bagian selatan Arab Saudi yang terkenal.
"Saya rasa saya tidak akan mampu berlibur ke luar negeri setelah pengurangan gaji dan saya masih khawatir karena pandemi," katanya kepada Arab News. Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ibadah Haji Terbatas
Sedangkan, Abdan Al Abdan mengaku menyukai pariwisata domestik. Dia mengutip beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan individu untuk menghabiskan liburan di rumah atau luar negeri.
Kegiatan yang menghibur dan sesuai, mobilitas, aksesibilitas dan biaya menjadi hal yang penting. Alkhatib, yang memimpin sesi Dewan Menteri Pariwisata Arab saat ini mengatakan bahwa lebih dari 80 juta karyawan di sektor pariwisata Arab atau bagian dari mereka berisiko kehilangan pekerjaan karena krisis pandemi COVID-19.
Dewan Pariwisata Arab pada pekan lalu telah melakukan pertemuan darurat untuk mendiskusikan tantangan yang akan dihadapi sektor ini sampai mengatasi dampak yang akan terjadi.
Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi sudah memutuskan ibadah haji 2020 boleh dilaksanakan, syaratnya secara terbatas. Jemaah asing diperbolehkan mengikuti ritual tahunan tersebut, namun hanya bagi yang sudah berada di negara kerajaan tersebut. Jemaah dari luar negeri yang berencana berangkat tidak diperkenankan mengiikuti ibadah haji di tahun ini.
Advertisement