Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kawasan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda banjir pada Selasa malam, 4 April 2023. Bencana banjir ini kabarnya disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah setempat.
Warga di sekitar Kali Kemiri terpaksa harus mencari tempat aman saat air sungai itu meluap. Wilayah yang terdampak banjir adalah Gang Pengadilan, Wae Mata, Sernaru, Kampung Air, Marombok, Gang Perikanan, Kaper dan Pasar Baru.
Baca Juga
Sempat Tertahan dan Terjebak, Wisatawan Asing Berhasil Dievakuasi dari Labuan Bajo
Ditinggalkan Turis Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Tingkat Okupansi Hotel Labuan Bajo Berkurang hingga Nol Persen
Viral Perjuangan Wisatawan Keluar dari Labuan Bajo Setelah Bandara Tutup Akibat Gunung Lewotobi Erupsi
"Akibat hujan deras yang melanda Labuan Bajo, Selasa (4/4/2023) mengakibatkan beberapa wilayah di Labuan Bajo tergenang,” tulis akun Instagram @labuanbajo_info pada Selasa, 4 Aprol 2023,
Advertisement
Salah seorang warga yang ada di sekitar Sungai Kemiri @etarmyt_ mengunggah di media sosial saat dirinya berlindung di atas pohon. Ada pula seorang pria sedang berusaha menerjang banjir untuk menyelamatkan diri. Terlihat ketinggian air hingga pinggang orang dewasa.
Labuan Bajo yang dikenal dengan Taman Nasional Komodo mendapat julukan sebagai destinasi wisata super prioritas. Namun demikian, bencana banjir yang melanda wilayah setempat mendapatkan ragam komentar dari warga dan warganet. Salah satunya dari akun Twitter @KawanBaikKomodo.
"April 2023, Labuan Bajo dilanda banjir. Wilayah yang digadang-gadang jadi kota wisata super premium itu terancam menjadi jadi kota super prihatin. Banjir. Seperti Jakarta,” tulis akun pada Rabu (5/4/2023).‘ Akun itu juga menuliskan bahwa hujan bukanlah penyebab utama banir di Labuan Bajo.
"Proyek2 jalan dan pedestrian di Labuan Bajo, yg menelan biaya ratusan milyard, tdk disertai penataan drainase, dikerjakan asal jadi, tanpa kajian. Hujan kecil saja bisa menyebabkan genangan. Berpuluh2 kali pejabat datang berkunjung, kualitas proyek malah buruk,” cuit akun tersebut.
Wisata Labuan Bajo
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat belum memberikan tanggapan apapun terkait banjir yang melanda Labuan Bajo. Mengenai kawasan wisata di wilayah Labuan Bajo, sejauh ini belum diketahui apakah terkena dampak dari banjir tersebut atau tidak.
Begitu pula dengan akses ke kawasan wisata di Labuan Bajo, belum bisa dipastikan apakah ikut terkena dampak banjir. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina yang sudah dihubungi Liputan6,com, sampai berita ini ditulis belum memberikan respons.
Tak hanya di Labuan Bajo, banjir juga melanda daerah tetangga mereka di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (5/4/2023), banjir bandang menerjang dan menghanyutkan 12 rumah penduduk di wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa , 4 April 2023. Selain itu sebanyak 34 rumah terendam banjir yang datang secara tiba-tiba setelah turun hujan dengan intensitas tinggi.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan sedikitnya ada 829 jiwa dari 208 KK yang tinggal di 13 desa 5 kecamatan telah terdampak bencana tersebut.
Advertisement
Dampak Banjir Sumbawa
Banjir bandang juga menghanyutkan 1 pabrik penggilingan dan merusak 27 hektar lahan padi siap panen, serta merendam 99 hektar areal persawahan lainnya dan 3 mobil. Laporan BPBD Kabupaten Sumbawa yang diambil dari kesaksian warga terdampak, banjir bandang datang begitu cepat, dan merupakan peristiwa yang pertama kalinya terjadi di wilayah itu.
"Banjir tiba-tiba datang. Ndak pernah (sebelumnya), baru kali ini banjir yang luar biasa dahsyat," ungkap salah satu warga.
Dari laporan visual, rumah-rumah warga porak-poranda diterjang derasnya aliran air. Beberapa hewan ternak mati karena tak sempat diselamatkan oleh pemiliknya saat digembalakan di ladang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil masih dalam pendataan lebih lanjut.
Desa Lito yang berada di Kecamatan Moyo Hulu menjadi wilayah yang terdampak paling parah,. Di wilayah Desa Lito tersebut ada tiga dusun yang berlokasi tak jauh dari sungai, yang mana ada sebanyak 770 jiwa terdampak, 5 rumah hanyut, 50 hektar areal persawahan terendam dan jembatan penghubung antara Desa Lito menuju Desa Lantung jebol hingga memutus akses.
Banjir Masih Menggenang di Beberapa Wilayah
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, dalam laporan hasil asesmen sementara mengatakan bahwa banjir bandang itu dipicu oleh beberapa faktor. Selain tingginya intensitas curah hujan di wilayah Sumbawa dan sekitarnya, peristiwa banjir bandang juga diduga disebabkan oleh banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi cakupan dan intensitas penyerapan air tanah.
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan banjir bandang, tim BPBD Kabupaten Sumbawa telah berkoorindasi dengan pihak-pihak terkait. Kegiatan seperti asesmen dan monitoring terus dilakukan untuk menghitung jumlah kerugian baik materil maupun non-materil serta hal lain yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.
Adapun personel yang terlibat mulai dari BPBD Kabupaten Sumbawa, TNI, Polri, Basarnas, RAPI Sumbawa, Pramuka Sumbawa, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan relawan penanggulangan bencana.
Sampai berita ini ditulis, banjir masih menggenangi di beberapa titik, namun sebagian besar sudah tidak ada genangan dan hanya bersisa puing material. Sementara itu kondisi cuaca masih sering hujan meski intensitas ringan.
Masyarakat setempat tetap diminta agar tetap waspada dengan adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca seperti angin kencang, banjir bandang, tanah longsor dan banjir.
Advertisement