Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Riau menetapkan 2 lagi tersangka kejahatan kehutanan dan pembakaran lahan, yang menambah jumlah tersangka dalam kasus itu menjadi total 67 orang.
"2 Tersangka lagi dari Kabupaten Rokan Hilir sehingga total perkara yang ditangani Polres Rokan Hilir hingga saat ini sudah 21 kasus," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin 7 Juli 2014 malam.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum Polda Riau, 21 perkara yang ditangani Polres Rokan Hilir itu terdiri dari 15 kasus dugaan perambahan dan pembalakan liar dan 6 kasus dugaan pembakaran hutan dan lahan dengan total tersangka sebanyak 27 orang.
Sementara Polres Bengkalis sejak 5 April hingga 7 Juli 2014 menangani 7 perkara dengan 9 tersangka dan 7 kasus lagi ditangani oleh Polres Kota Dumai dengan 21 orang tersangka.
Kemudian Polres Pelalawan melanjutkan 3 kasus kejahatan kehutanan dengan 4 tersangka ke kejaksaan setempat dan satu di antaranya telah dinyatakan lengkap (P21).
Polres Siak dan Kepulauan Meranti serta Polres Rokan Hulu masing-masing menangani 2 kasus dan 2 tersangka, sementara Polres Kampar sejak beberapa bulan hanya ada 1 perkara dan belum ada penetapan tersangka.
"Secara keseluruhan, jumlah perkara yang ditangani ada sebanyak 45 kasus, 28 di antaranya merupakan kejahatan kehutanan berupa perambahan dan pembalakan liar, sementara sisanya atau sebanyak 17 laporan merupakan dugaan pembakaran hutan dan lahan," kata Guntur.
Ia menjelaskan, sebanyak 29 kasus masih dalam tahap penyidikan, 8 lainnya di tahap 1, dan 7 kasus telah dinyatakan lengkap dan segera disidangkan.
Sementara 1 kasus yang ditangani Polres Kampar menurut Guntur sejauh ini memang masih dalam tahap penyelidikan. (Ant/Ein)
Tersangka Pembakar Lahan di Riau Bertambah
Jumlah tersangka kejahatan kehutanan dan pembakaran lahan di Riau kini menjadi 67 orang.
Diperbarui 08 Jul 2014, 10:09 WIBDiterbitkan 08 Jul 2014, 10:09 WIB
Pembukaan ladang dengan cara membakar hutan masih saja terjadi di Sanggau, Kalbar. Alasannya, selain murah, cara ini dianggap bisa menyuburkan tanah. Padahal, aktivitas itu sangat merugikan berbagai p... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Brantas Abipraya Catat Pendapatan Rp 13,37 Triliun di 2024
Sering Terjadi di Malam Hari, Ini Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki yang Harus Diketahui
Dompet Dhuafa Luncurkan Program Kolaborasi Ramadhan 1446 H bersama Dul Jaelani
Proyek PLTS Terapung Batam Ditarget Rampung Akhir 2025
Candi Borobudur dan Prambanan Jadi Primadona saat Libur Lebaran 2025
6 Resep Inari Sushi Praktis & Lezat untuk Dicoba di Rumah
Perang dengan Rusia Belum Usai, Tentara Ukraina Ramai-ramai Bekukan Sperma Demi Masa Depan
5 Pernyataan Rosan Roeslani dan Dony Oskaria Terkait Struktur Danantara, Bakal Diumumkan Pekan Depan
6 Potret Masa Muda Lia Waroka, Viral Ternyata Ibu dari Seleb X Dante Skipberat
6 Golongan Orang yang Boleh Berbuka Puasa di Siang Hari, Siapa Saja Mereka?
Direktur Shell Mundur, Perusahaan Fokus ke Efisiensi
Stasiun LRT Jabodebek Kini Punya Layanan Kesehatan