JK: Perpecahan DPR Akibat Demokrasi Terbuka, Ini Hanya Sementara

JK yakin, perselisihan di DPR antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat dapat diselesaikan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 04 Nov 2014, 21:52 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 21:52 WIB
JK Datangi Rumah Transisi Tanpa Jokowi
Jusuf Kalla yang berkemeja batik lengan panjang warna biru ini datang tanpa ditemani Presiden RI Terpilih, Joko Widodo, Jakarta, Jumat (12/9/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden RI Jusuf Kalla alias JK menyindir kisruh di DPR RI. Konflik antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih merupakan efek demokrasi yang terlalu terbuka.

"Pasti bisa diselesaikan. Memang kalau demokrasi terlalu terbuka kadang-kadang efeknya," kata JK, saat menutup acara Rakornas Kabinet Kerja 2014-2019 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Meski demikian, JK yakin perpecahan itu hanya sementara dan akan segera terselesaikan.‎ "Bahwa ada efek-efek di DPR, menurut saya cuma sementara," imbuh dia.

Rakornas ini diikuti para gubernur, Kapolda dan Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) di seluruh Indonesia. Hadir pula Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Sutarman, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdiatno.

JK juga sebelumnya berpendapat, kisruh di DPR merupakan fenomena penerapan demokrasi yang berlebihan. Ia berharap DPR bisa menyelesaikan masalahnya sendiri melalui musyawarah.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya