Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memprakirakan puncak musim hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan akan berlangsung pada Januari 2016.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut pada Januari," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa (15/12/2015) seperti yang dilansir Antara.
Menurut dia, curah hujan pada Desember 2015 masih di bawah normal. BMKG Cilacap memprakirakan curah hujan pada akhir 2015 ini masih dipengaruhi oleh El Nino.
Pada kondisi normal, kata dia, curah hujan secara akumulatif bisa mencapai 500 milimeter pada Desember 2015.
Dia menjelaskan, "Kami prakirakan untuk Desember 2015 di bawah normal atau di bawah 500 milimeter. Akan tetapi secara harian, kadang-kadang ada yang lebih dari 50 milimeter atau kategori sedang hingga lebat."
Baca Juga
Walaupun curah hujan masih di bawah normal, dia tetap meminta masyarakat waspada terhadap tanah longsor dan banjir. Kedua bencana alam ini berpotensi terjadi di sejumlah daerah.
"Nanti akhir Desember, kita baru bisa ketahui apakah sesuai prediksi di bawah normal, normal, atau di atas normal," ujar Teguh.
Sebelumnya, bencana tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Jateng selatan dalam satu pekan terakhir.
Pada 9-10 Desember 2015, Desa Jambu dan Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap dilanda longsor. Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, pada 12 Desember, dan terakhir Desa Mantrianom dan Masaran, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, pada 14 Desember 2015.
Bahkan, bencana tanah longsor di Desa Mantrianom mengakibatkan seorang warga bernama Dim Isrudin (55) meninggal dunia tertimbun material longsoran dan rumpun bambu.