Kondisi Korban Tawuran di Pondok Bambu Jaktim Membaik

Korban saat itu diserang tiba-tiba. Pascakejadian itu, barulah muncul pesan berantai yang menyatakan kawasan Pondok Bambu sedang rawan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Agu 2016, 16:40 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 16:40 WIB
Penyerangan Geng Motor
Kapolresa Depok AKBP Harry Kurniawan memperlihatkan senjata tajam yang diamankan dari tangan penyerangan klub motor di GDC, Depok (Liputan6.com/Adi)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu korban pengeroyokan yang diduga dilakukan kawanan geng motor di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, kondisinya kini sudah membaik. Korban, RS (23), mengalami luka sobek akibat sabetan di punggung dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur.

"Kondisinya mulai membaik. Memang waktu kejadian kena tusuk di punggung itu dia enggak pingsan, masih sadar juga. Cuma darahnya terus keluar," tutur tante korban, Iba, saat ditemui di Pondok Bambu, Kamis (4/8/2016).

Dia menceritakan, keponakannya menjadi korban saat pamit keluar rumah untuk membeli pecel ayam di Jalan Pahlawan Revolusi. Jaraknya sekitar 150 meter dari rumah korban.

Saat itulah, kawanan yang diduga geng motor berjumlah puluhan orang, lewat di lokasi dan memicu tawuran. Iba mengaku belum mengetahui apakah keponakannya memiliki masalah atau tidak dengan geng tersebut.

"Saya kurang tahu. Enggak ada masalah (sebelumnya). Dia keluar rumah bilangnya mau beli pecel ayam," terang Iba.

Ditemui di lokasi terpisah, ibu seorang korban lainnya, Basriah (47), mengungkapkan anaknya, ME (20), terkena siraman air keras. Namun, dia juga mengaku belum tahu penyebab anaknya jadi sasaran penyerangan geng tersebut.

"Penyebabnya saya kurang tahu. Tapi yang penting buat saya ya anak saya selamat. Sudah pulih dan sekarang sudah kerja lagi. Dia lukanya di pelipis, tangan, sama kaki sedikit. Untungnya dia pakai jaket," ujar Basriah.

Dia mengatakan, polisi telah menangkap pelaku penyerangan anaknya. Namun, dia tetap tidak mengetahui apakah pelakunya geng motor atau bukan.

"Anak saya sama orang yang nyiram sudah ketemu di polsek. Sudah damai. Kalau saya udah damai saja, sudah enggak ada apa-apa. Saya juga sudah enggak nanya-nanya," terang dia.

RS dan ME menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan geng motor. Keduanya menjadi korban saat terjadi tawuran yang melibatkan sekelompok orang di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Minggu 31 Juli 2016, pukul 01.30 WIB.

Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro sebelumnya membenarkan mengenai adanya penyerangan terhadap dua warga Pondok Bambu itu. Namun, dia menepis kalau perbuatan tersebut dilakukan oleh kawanan geng motor.

Dia menyatakan, korban saat itu diserang secara tiba-tiba. Pascakejadian itu, barulah muncul pesan berantai yang menyatakan kawasan Pondok Bambu sedang rawan dan mencekam karena adanya isu kawanan geng motor akan kembali berulah di sana.

Keamanan di Jalan Pahlawan Revolusi kini diperketat. Namun Yudho mengimbau, masyarakat tidak khawatir untuk beraktivitas kembali. "Jika sudah tidak ada aktivitas di saat larut malam, warga sebaiknya berada di rumah," kata Yudho saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya