Menaker: Perguruan Tinggi Harus Merelevansikan Dunia Industri

Hal tersebut disampaikan Hanif saat memberikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis Universitas Simalungun pada Kamis (28/9/2017).

oleh hidya anindyati diperbarui 28 Sep 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2017, 16:02 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengingatkan supaya perguruan tinggi di seluruh Indonesia agar terus meningkatkan relevansi dengan dunia industri agar lulusannya cepat terserap pasar kerja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengingatkan supaya perguruan tinggi di seluruh Indonesia agar terus meningkatkan relevansi dengan dunia industri agar lulusannya cepat terserap pasar kerja.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengingatkan supaya perguruan tinggi di seluruh Indonesia agar terus meningkatkan relevansi dengan dunia industri agar lulusannya cepat terserap pasar kerja.

Hal tersebut disampaikan Hanif saat memberikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis Universitas Simalungun pada Kamis (28/9/2017).

"Sekarang dunia bergerak cepat muncul pekerjaan-pekerjaan baru karena perubahan teknologi. Oleh karena itu, materi yang diajarkan di kampus harus sesuai dengan perubahan jaman dan kebutuhan industri," kata Hanif.

Hanif menambahkan, saat ini dunia kerja perlu keterampilan baru dan kompetensi kerja yang unggul, sehingga jangan sampai dunia akademisi hanya mengajarkan mahasiswa dengan keterampilan lama.

Oleh karena itu jelas Hanif, jurusan dan kejuruan yang dimiliki perguruan tinggi harus relevan. Dosen, kurikulum, laboratorium dan semua peralatannya juga harus relevan dengan dunia industri dan pasar kerja.

"Saat ini sekitar 2 juta angkatan kerja baru Indonesia mengalami miss match dengan pasar kerja. Hal ini karena kurangnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja," jelas Hanif.

Oleh karena itu, Hanif juga meminta kepada mahasiswa supaya terus meningkatkan kompetensi diri, keterampilan kerja dan inovasi. "Saya berpesan bahwa saat ini adalah jaman persaingan, maka Anda harus punya daya saing. Saat Anda memiliki kompetensi diatas standar maka Anda akan menang. Kualitas diri harus terus digenjot," tutur Hanif.

Hanif menegaskan, mahasiswa harus belajar dan bekerja keras supaya memiliki kompetensi di atas standar.

"Orang yang ingin mencapai hasil yang besar tapi bekerjanya biasa saja itu namanya orang gila," ujar Hanif mengutip perkataan Albert Einstein.

Senada dengan pernyataan Menaker Hanif terkait relevansi dunia pendidikan dengan dunia industri, Rektor Universitas Simalungu Prof. Dr. Marihot Manullang menyatakan bahwa pihaknya saat ini terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan dunia industri.

"Universitas Simalungu terus meningkatkan kerja sama dengan perusahaan. Hal ini supaya terjadi penyesuaian antara kampus dengan industri, sehingga lulusan kami lebih mudah diserap pasar kerja," kata Marihot.

Selain itu, tambah Marihot, pihaknya juga mengirim mahasiswa untuk melakukan magang di perusahaan. Tujuan adalah supaya para mahasiswa mengenal dan bisa belajar secara langsung dari dunia industri.

"Selain magang di dalam negeri, kami juga mengirim mahasiswa kami magang ke Jepang," pungkasnya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya