Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, aksi 299 diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 10 ribu massa. Jumlah ini ia ketahui dari Badan Intelijen Keamananan Polri (Baintelkam Polri).
"Ada beberapa (yang mengajukan surat pemberitahuan aksi) tapi kemarin ada yang narik balik suratnya. Enggak jadi ikut. Info dari Baintelkam jumlahnya malah 10 ribu (massa) turun, berarti baguslah," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 28 September 2017.
Baca Juga
Untuk mengamankan aksi itu, Polri menyiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Jumlah personel akan ditentukan oleh peningkatan massa peserta aksi 299. "Jadi jangan sampai lebih banyak petugasnya dari peserta. Menyesuaikan saja," ucap dia.
Advertisement
Dia menambahkan, Polri juga telah memiliki prosedur dalam pengamanan aksi. Yang terpenting, tegas Setyo, personel kepolisian tetap pada tugasnya menjaga situasi agar aksi berjalan kondusif.
"Polri sudah punya SOP dan sudah teruji menangani aksi unjuk rasa 212, aksi unjuk rasa 411. Nah besok 299, jadi semuanya sudah ada aturannya," ucap Setyo.
"Yang jelas menghadapi aksi yang disebut damai ini, kalau mereka memberitahu dan kita menerima surat pemberitahuan, tugas polisi menjaga aksi agar tetap aman. Tidak disusupi orang, tidak diganggu orang dan masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang. Perizinan jam 18.00 WIB selesai," jelas dia.
Untuk itu, ia mengimbau peserta aksi agar menaati aturan yang sudah ditetapkan. Polisi akan mengapresiasi masyarakat yang menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
"Saya menyampaikan bahwa aksi apa pun Polri mempersilakan, asal dilakukan sesuai undang-undang yang berlaku. Damai, tidak anarkis, berlangsung tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain," harap Setyo.
Presidium alumni 212 bakal menggelar aksi 299 yang akan diikuti oleh ormas Islam. Diperkirakan akan ada 50 ribu orang yang ikut aksi menolak kebangkitan PKI dan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 soal pembubaran Ormas yang tidak berdasarkan Pancasila.
Pengalihan Arus Lalu Lintas
Berikut rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR-MPR, Senayan:
1. Pada saat massa sudah berkumpul di depan Gedung DPR-MPR, jalur sepanjang Jalan Gatot Subroto atau depan Gedung DPR-MPR, diusahakan tetap ada ruang atau lajur untuk kegiatan lalu lintas sambil mengimbau masyarakat tidak menutup jalan.
2. Apabila terjadi kemacetan di depan Gedung DPR-MPR, disiapkan rekayasa dalam bentuk alih arus sebagai berikut:
a. Arus lalu lintas dari Cawang arah Slipi dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda - Palmerah - Permata Hijau atau ke Slipi - Jalan S Parman dan seterusnya.
b. Arus dari Lapangan Tembak arah Slipi diluruskan ke Layang Farmasi - Benhil - Penjernihan - Pejompongan - Slipi - Jalan S Parman dan seterusnya.
c. Arus lalu lintas keluar di off ramp Pulau Dua diluruskan keluar Slipi Jaya.
d. Arus lalu lintas dalam tol yang keluar atau off ramp Senayan diluruskan keluar Semanggi.
e. Off ramp (keluar tol Polda) dilakukan buka tutup.
Saksikan tayangan video pilihan berikut ini:
Advertisement