Kapolri: Polisi yang Maju Pilkada Segera Mengundurkan Diri

Kapolri sudah mendapat informasi beberapa perwira tinggi ingin maju di ajang Pilkada 2018.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Okt 2017, 19:03 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 19:03 WIB
Kapolri Tito Karnavian RDPU dengan Komisi III DPR
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (12/10). RDPU membahas koordinasi Polri dengan penegak hukum lainnya, pembentukan densus tipikor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan anggota Polri yang ingin maju dalam Pilkada 2018 untuk mengundurkan diri. Langkah itu harus diambil agar tidak terjadi konflik kepentingan.

"Kalau memang sudah yakin mau maju, lebih baik mengundurkan diri," kata Tito di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Sejumlah perwira tinggi Polri disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah pada Pilkada 2018. Salah satunya Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail yang diusung Partai Nasdem untuk maju pada Pilgub Maluku.

Tito mengaku sudah mengetahui informasi itu. Karena itu, Mantan Kapolda Metro Jaya ini menetapkan batas waktu anggota Polri yang maju di pilkada untuk mengundurkan diri.

"Tahapannya itu penetapan pasangan calon bulan Februari awal. Sebelum Februari awal mereka masih boleh jadi anggota polisi," kata Tito.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Copot Kapolda Gagal

Kapolri Jenderal Tito Karnavian berjanji akan memberi hadiah spesial bagi para kepala kepolisan di tingkat daerah. Hal itu terealisasi bila mampu mengamankan wilayahnya selama pelaksanaan Pilkada serentak 2018.

"Ini akan saya evaluasi hingga Desember 2017. Yang melaksanakan dengan baik, kami pertahankan, bila perlu dipromosikan," ujar Tito di sela-sela Apel Kasatwil 2017 di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Senin 9 Oktober 2017.

Namun demikian, sebaliknya bila Kapolres atau Kapolda gagal mengamankan wilayahnya yang menggelar Pilkada, dia tak segan akan memberi sanksi tegas.

"Kalau tidak melaksanakan langkah-langkah yang sudah saya arahkan, akan saya ganti. Saya akan cari pemimpin lain yang lebih baik," tegas mantan Kapolda Papua itu.

Untuk menjaga suasana menjelang Pilkada 2018 tetap kondusif, pihaknya berupaya berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang berkepentingan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya