Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah serangan dan aksi teror sempat terjadi sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Kabul, Afghanistan. Rombongan Menteri dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mendampingi sempat khawatir akan keselamatan Presiden saat berkunjung ke Afghanistan.
Upaya pencegahan terhadap aksi teror untuk Jokowi dan rombongan juga telah disiapkan. Salah satunya dengan menyiapkan rompi antipeluru. Hanya saja, Jokowi menolak menggunakan rompi antipeluru ketika mendarat di Kabul.
Baca Juga
"Presiden tidak berkenan memakai rompi antipeluru," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Advertisement
Alhasil, sambung Pramono, seluruh menteri yang turut mendampingi Jokowi berkunjung ke Afghanistan memutuskan juga tidak mengenakan rompi antipeluru. Terkecuali, Paspampres yang mengawal Jokowi.
"Kita semua melepaslah rompi anti peluru‎, yang memakai hanya Paspampres. Komandan Paspampres, Grup A dan Paspampres yang melekat ke Presiden," ucap Pramono.
Meski monolak menggunakan rompi antipeluru, Jokowi tetap melanjutkan lawatannya ke Afghanistan. Seluruh agenda yang telah direncakan berjalan dengan baik hingga Jokowi kembali lagi ke dalam Pesawat Kepresidenan.
Pramono mengungkapkan alasan Jokowi menolak mengenakan rompi antipeluru selama di Afghanistan. Menurutnya, Jokowi menghormati penyambutan yang dilakukan pemerintah Afghanistan.
"Presiden (Jokowi) menghormati penyambutan yang dilakukan pemerintah Afghanistan, kalau beliau sama sekali tidak bersedia mengenakan rompi antipeluru," tandas Pramono.
Teror
Presiden Jokowi memilih tetap mengunjungi Afghanistan usai serangan teror di Kabul. Saat menginjakkan kakinya di Afghanistan, Jokowi disambut hujan salju dan Presiden Ashraf Ghani serta jajaran pemerintahan.
"Udara sangat dingin, tapi Presiden Ashraf Ghani dan jajaran pemerintah Afghanistan menyambut saya dengan hangat," tulis Jokowi dalam akun Facebook-nya, Senin, 29 Januari 2018.
Saat sampai di Afghanistan, Jokowi mengenakan setelan jas lengkap, berdasi merah, dan berpeci. Sementara untuk menghalau udara dingin, Jokowi menggunakan syal berwarna hitam abu-abu yang melingkar di lehernya.
"Saya melangkah dengan berpayung di atas karpet merah yang mulai tertimbun butir-butir salju. Di sisinya, pasukan jajar kehormatan tetap tegap memberi jalan," ia melanjutkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement