Liputan6.com, Jakarta - Pembakaran sejumlah mobil maupun sepeda motor pada Minggu 3 Februari 2019 lalu di beberapa lokasi di Jawa Tengah, dilakukan oleh orang tak dikenal. Pembakaran itu pun kemudian dikaitkan dengan suhu politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, kasus pembakaran tersebut tak ada kaitannya dengan pemilu. Pembakaran ini dilakukan oleh orang-orang yang tak jelas motivasinya apa.
Baca Juga
"Yang saya tahu langkah cepat dari kepolisian. Polda Jateng hari Senin langsung mengumpulkan RT, RW-nya, sampai babinsa dan babinkamtibmas. Ini tidak ada kaitan," kata Tjahjo di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).
Advertisement
"Ini dilakukan oleh orang-orang yang enggak jelas apa motivasinya, tapi terorganisir. Bisa masuk kategori kelompok organisasi yang gelap. Arahnya merusak suasana, ketenteraman dan ketertiban. Saya dengar sudah mulai ditangkap oleh polisi," sambung dia.
Selain itu, ia mengaku telah mengingatkan aparat daerah setempat untuk melakukan patroli di setiap wilayah masing-masing dan terlebih untuk tempat yang dianggapnya rawan dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Saya sudah setengah tahun lalu mengingatkan siskamling diterapkan kembali. Melibatkan kepolisian, warga, Satpol PP. Untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga, dari organisasi yang gelap untuk mengganggu stabilitas," ujar Tjahjo.
Ia yakin, dengan cepat polisi akan mengungkapkan apa motif dari para pelaku dalam melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah kendaraan di beberapa daerah di Jawa Tengah.
"Saya yakin ini akan terungkap. Apakah ini inisiatif sendiri, digerakkan, atau disuruh orang. Saya kira ini akan terungkap," pungkas Tjahjo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Galakkan Siskamling
Sebelumnya, polisi sudah mengantongi identitas pelaku teror pembakaran mobil di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Syahar Diantono mengatakan, dalam melakukan aksinya, pelaku tidak sendirian alias berkelompok.
"Kalau data banyak di Semarang. Data sudah kita dapat. Sedang kita olah dari beberapa TKP," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut aksi teror pembakaran mobil yang terjadi dalam kurun waktu sebulan terakhir tidak ada hubungannya dengan situasi politik Tanah Air.
"Jadi tidak ada hubungannya dengan Pilpres dan Pileg 2019. Untuk menghalau aksi serupa, meminta masyarakat galakkan siskamling," kata Ganjar Pranowo.
Setidaknya telah 21 kasus pembakaran kendaraan terjadi, 14 kasus teror pembakaran mobil di Kota dan Kabupaten Semarang. Sementara di kabupaten Tegal ada 7 kejadian.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menegaskan telah meminta petugas untuk aktif patroli di setiap wilayahnya.
"Kita optimalkan tingkatkan patroli rutin dari jajaran mulai polres, polrestabes sampai polsek keliling wilayahnya. Dengan patroli, bisa menekan tindakan teror dan mempersempit ruang gerak pelaku," kata Condro Kirono.
Reporter: Nur Habibie
Advertisement