Langkah Timses Jokowi-Ma'ruf Lawan Hoaks di Medsos Dianggap Tepat

PoliticaWave juga mengapresiasi tim media sosial Jokowi-Ma'ruf karena berkomitmen berperang dengan berita bohong atau hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2019, 21:02 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 21:02 WIB
Didampingi Ketum Parpol, Jokowi Jelaskan Hasil 12 Lembaga Survei
Capres dan Cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memberi keterangan di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (18/4). Dalam keterangannya Jokowi memaparkan hasil quick count 12 lembaga survei yang 100% sudah selesai, Jokowi-Amin memperoleh 54,55 % suara dan Prabowo-Sandi 45,5%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Keunggulan suara capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 dinilai tak lepas dari kinerja tim media sosialnya.

Direktur PolitcaWave Sony Subrata menilai, tim media sosial paslon nomor urut 01 ini sangat gencar mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf, khususnya di media sosial.

"Setiap masa kampanye, media sosial menjadi salah satu sarana berkomunikasi untuk calon presiden, calon anggota legislatif, calon gubernur atau pun calon bupati. Tapi banyak dari mereka menggunakan kanal-kanal media sosial secara salah." ujar Sony dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jum'at (10/5/2019).

Sony mengatakan, selama pilpres 2019, pihaknya kerap memantau pergerakan timses kedua pasangan calon di media sosial. Menurutnya, tim medsos Jokowi-Ma'ruf selalu memanfaatkan capaian dan prestasi pemerintah dalam berkampanye, 

"Keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf di media sosial adalah strategi komunikasinya yang benar. Mereka fokus dan terarah kepada substansi dan akurasi. Bukan sekedar sebanyak-banyaknya isu dan percakapan." tambah Sony.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lawan Hoaks

Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

Selain itu, Sony juga mengapresiasi tim media sosial Jokowi-Ma'ruf karena berkomitmen berperang dengan berita bohong atau hoaks.

Bagi Sony, langkah meluruskan berita bohong yang dilakukan tim medsos Jokowi-Ma'ruf sudah tepat. Sehingga, masyarakat paham informasi mana yang benar dan yang tidak benar.

"Mereka tidak terpancing untuk melawan hoaks dengan hoaks, melawan fitnah dengan fitnah. Ini adalah strategi komunikasi yang sudah tepat." lanjut Sony.

Sony Subrata berharap, pada saat pemilihan kepala daerah mendatang, timses masing-masing kandidat harus belajar dari kampanye media sosial Pilpres 2019 ini, khususnya dari tim media sosial Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Banyak strategi yang bisa digunakan dan banyak strategi yang harus dihindari. Sistem algoritma di PoliticaWave bisa membedakan akun riil dan akun bodong. Karena sejak 2012 algoritma kami terus belajar dari upaya-upaya mereka yang menciptakan akun-akun robot untuk membentuk opini di media sosial. Itu semua kami filter." tutup Sony.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya